Indonesia Fashion Forward, program hasil kerja sama Jakarta Fashion Week, Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, British Council, Center of Fashion Enterprise dan Dekrasnada DKI, kembali menghadirkan pergelaran busana di hari keempat Jakarta Fashion Week, Selasa, 27 Oktober 2015. Digelar di Fashionlink, pergelaran itu menjembatani para desainer dengan konsumen mode, baik dalam dan luar negeri.
Kali ini, tiga perancang mode tanah air yang tergabung dalam inkubasi Indonesia Fashion Forward menghadirkan koleksi terbaru ready to wearmasing-masing, yaitu Todjo, Byvelvet dan Lekat.
Pergelarandibuka dengan koleksi Todjo, yang merupakan lini kedua dari rumah mode Sapto Djojokartiko, dan didefinisikan sebagai lini yang lebih kontemporer dan modern. Koleksinya kali ini didominasi oleh dress panjang atau celana panjang bersiluet longgar. Warna oranye yang Santa segar membuatnya cocok untuk wanita urban yang dinamis.
Brand kedua adalah Byvelvet, yang merupakan lini premium dari Shop at Velvet. Core design Shop at Velvet masih terasa di koleksi yang bertajuk “Solitude” ini. “Meskipun dari desain tidak jauh berbeda dari lini Shop at Velvet, Byvelvet menggunakan material yang lebih berkualitas, lebih memerhatikan detail dan juga memproduksi secara terbatas,” ujar Randy W. Sastra, pemilik sekaligus desainer label tersebut. Putih dan warna-warna tanah,seperti cokelat muda,mendominasi koleksi. Meskipun simpel, idealisme perancang begitu terasa dengan permainan layer dan bahan yang sheer.
Lekat oleh Amanda Lestari, generasi keempat Indonesia Fashion Forward, adalah brand yang menjanjikan untuk bermain di industri mode Indonesia. Karya-karyanya yang menggunakan tenun Baduy sangat khas dan out of the box. Permainan teknik tie dye, jahitan, patch, geometris, rumbai dan motif-motif tradisional yang dipadukan dengan warna-warna lembut, menghasilkan karya yang simpel, sekaligus unik.