Tahun 2012, saya bertemu dengan Carline Darjanto serta rekannya Ria Sarwono di sebuah sesi fotografi. Duo kreatif ini mengungkapkan keinginan mereka untuk terus konsisten mengeluarkan koleksi baru.
Kala itu, Andra Alodita masih aktif di dunia fotografi dan bertugas mengeksekusi foto katalog untuk koleksi terbaru Cottonink. Carline dan Ria tak hanya membawa koleksi yang memang akan segera diluncurkan, tapi beberapa prototip untuk diluncurkan di kemudian hari.
Hal ini tak jauh dari keinginan para perintisnya untuk memperkenalkan koleksi terbaru setiap Senin. Pecinta Cotton Ink tentunya tidak asing dengan notifikasi-notifikasi surel dari Cottonink setiap hari Senin, membuktikan bahwa tiap keinginan yang disertai niat tentunya dapat selalu direalisasikan.
Berawal dari kaus yang menampilkan wajah mantan presiden AS, Barack Obama, Cottonink mengeluarkan
tubular scarf legendaris yang menjadi produk yang mungkin paling diingat oleh penggemar fesyen lokal. Sepuluh tahun kemudian, Cottonink sudah ada di pusat-pusat perbelanjaan besar ibu kota.
Perjalanan mereka terus ada didukung oleh banyak wanita, termasuk para pendirinya yang juga kebetulan memang dua wanita yang kuat dengan ketrampilan masing-masing. Memperingati satu dekadenya, Cottonink ingin merayakan perbedaan dan keunikan karakter kuat wanita-wanita Indonesia dengan berkolaborasi dengan beberapa sosok wanita yang sudah tak asing di layar kaca.
Membuka perayaan #Cottonink10thAnniversary, merek
ready-to-wear Generasi Pertama
Indonesia Fashion Forward ini memperkenalkan koleksi COTTONINKxISYANA yang terinspirasi dari Isyana Sarasvati. Dari palet warna yang cenderung gelap dan siluet yang
boyish, terlihat sentuhan penyanyi yang terkenal dengan sikap lucunya ini. Isyana mengaku terkejut, karena Cottonink memberi cukup banyak kebebasan dalam mengarahkan koleksinya, salah satunya untuk pemilihan bahan korduroi.
Selain itu, ada juga COTTONINKxVANESSA yang terinspirasi dari aktris Vanessa Priscilla. Meski memilih bahan yang sama, dengan fokus pada korduroi dan
knit, koleksi ini mewakili segmen yang lebih muda dengan warna-warna dan corak yang lebih
playful. Carline mengaku bahwa koleksi kolaborasi ini memang ditujukan untuk menampilkan gaya Cottonink dengan sentuhan pribadi para
ambassador tanpa menghilangkan identitas mereka, sehingga mampu menampilkan cerita di baliknya.
Tak berhenti di dua figur saja, Cottonink meluncurkan Cottonink Studio yang nantinya akan merangkum sosok Dian Sastro dan Raisa Adriana dalam koleksi yang lebih dewasa. Koleksi Dian lebih bernuansa
office look, sedangkan Raisa nantinya akan memberikan
resort vibe nan feminin dalam koleksinya.
Duo Cottonink juga menjanjikan kejutan spesial di Jakarta Fashion Week 2019 yang menjadi puncak perayaan sepuluh tahun mereka.
Seperti apa? Kita tunggu saja!