Selalu ada kesan mendalam yang penonton rasakan saat menyaksikan pergelaran busana Abineri Ang Atelier et createur de mode. Sekolah mode yang telah berulang kali mengadakan show di Jakarta Fashion Week itumemang konsisten menelurkan bakat-bakat dengan desain yang kuat dan ekstravagan. Tak terkecuali, show pada Jumat, 30 Oktober 2015, yang berjudul “Fashion, Music & Movie”. Yusi Irawati, Yuki Kusnadi, Jullie Hauni, Adrianne Sung, Fasihzia Annisa, Ellen Ang dan Ignatia Jessica menunjukkan karya-karya mereka yang terinspirasi film dan musik, di runway Jakarta Fashion Week 2016.
Yusi Irawati membuka show dengan lagu “My Heart Will Go On”, yang dinyanyikan Celine Dion. Penonton pun langsung menyadari bahwa busana yang ditampilkan terinspirasi Titanic, film yang dibintangi Leonardo dan DiCaprio dan Kate Winslet pada 1997 silam. Sesuai dengan latar belakang film tersebut, yang ber-setting tahun 1912, gaun-gaun yang ditampilkan khas Eropa, lengkap dengan topi beraksen bulu.
Kesan berbeda muncul saat desainer kedua, Yuki Kusnadi, mengangkat tema futuristik dalam karyanya. Kesan futuristik itu muncul dalam bahan yang ia gunakan, berupa kain berwarna silver mengilap yang memiliki cutting modern dan kain transparan.
Warna-warna ceria, seperti biru dan pink, tampak dalam koleksi Jullie Hauni. Warna-warna tersebut berpadu manis dengan gaun rancangannya yang terdiri dari mini dress dan long dress beraksen bunga pada bagian kerah dan lengan. Melalui labelnya, Eiluj, ia seperti ingin menampilkan sosok wanita yang elegan, tapi tetap fun.
Selanjutnya, Adrianne Sung menunjukkan koleksinya yang terinspirasi dari film The Age of Adaline. Film yang memperlihatkan kecantikan wanita yang tak lekang dimakan zaman tersebut diwujudkan melalui karya-karya yang menonjolkan kecantikan tubuh wanita. Salah satunya,lewat gaun panjang berwarna merah dengan detail sabuk bunga berwarna merah dan hitam yang membentuk tubuh dan menampilkan aura feminin.
Kejutan muncul saat Fasihzia Annisa menampilkan koleksi busana muslim. Gaun mewah dengan payet dan bordir dilengkapi hijab berdetail serupa, membuat penonton tersihir, seakan-akan berada di Timur Tengah. Apalagi, aksen renda dan pemilihan bahan yang mewah, membuat koleksi itu seperti dipakai oleh putri-putri Arab.
Sebagai penutup, duet Ellen Ang dan Ignatia Jessica menghadirkan koleksi yang terinspirasi oleh film The Hunger Games. Warna hitam mendominasi gaun-gaun dengan material renda dan tulle yang terlihat indah. Mereka juga tidak takut menggunakan material tak biasa, seperti bulu tebal, sebagai bagian bawah dress. Tak heran jika pakaian yang ditampilkan memberikan kesan kuat bagi pemakainya, sama seperti tokoh Katniss Everdeen.