Bukanlah hal yang mudah untuk menjadi seorang entrepreneur, banyaknya rintangan terkadang menyurutkan semangat untuk berbisnis. Talk show yang digelar oleh U-FM 94.7 berjudul "Merek Lokal Menuju Pasar Ekspor" di Fashionlink Showroom and Market, 24 Oktober 2018, menjawab semua kekhawatiran tersebut.
Womanpreneur Community merupakan salah satu organisasi nirlaba bagi perempuan yang ingin merintis bisnis dan menciptakan pelaku usaha khususnya usaha kecil dan menengah (UKM) perempuan. Dengan misi sejuta perempuan berdaya ekonomi di tahun 2020, organisasi yang diwakili Irma Sustika (pendiri Womanpreneur Community) ini siap untuk membimbing dan membawa usaha lokal ke kancah internasional.
Novita Dwi Parastuti, alumni program inkubator bisnis Inspring Womanpreneur Competition (IWPC) 5, berbagi cerita mengenai perjalanan bisnisnya di bidang fesyen. Dimulai dari hanya sekadar berstatus karyawan, ia kemudian memberanikan diri untuk terjun dan membangun usahanya sendiri di tahun 2012. Saat ini Novita memiliki 3 lini bisnis,
modest wear My Daily Hijab,
casual daily wear NDP, serta jasa jahit untuk
brand-nya. Melalui program inkubator selama 4 bulan, ia berhasil memperkenalkan
brand fasyennya ke luar negeri. Selain itu, Novita juga memberdayakan masyarakat sekitar, khususnya wanita rumah tangga, untuk berkerja dalam bisnis rintisannya.
Sama seperti Novita, Poetri Hanjani, pemilik batik anak Neng Mas, yang juga merupakan alumni IWPC 8, juga berhasil membawa usahanya ke Liverpool dan turut serta dalam beberapa
fashion show. Berawal dari bisnis baju muslim yang tidak berkembang, melalui program inkubator ini, ia menemukan usaha baru. Batik dengan motif permainan tradisional menjadi pilihan usahanya. Anak-anak generasi saat ini yang tidak mengenal permainan tradisional dan ketertarikan pasar global terhadap kebudayaan Indonesia menjadi inspirasi penciptaan usaha ini. Poetri Hanjani juga memperkerjakan 10 perempuan di Solo, 1 kampung di Jogja, dan berencana untuk melibatkan 1 kampung di Brebes ke dalam usahanya.
Berani untuk memulai merupakan kata kunci dari membangun usaha. "Peluang lokal untuk pelaku usaha kecil di luar negeri sangat terbuka secara luas. Namun, kembali kepada apakah produk diterima dan apakah produk tersebut memenuhi. Membangun bisnis jangan UKM, usaha kalau
mood," ucap Irma Sustika ketika menjawab ketakutan para pelaku usaha lokal.
By: DEA