Lomba Perancang Mode Konsisten Menemukan Talenta Baru
Friday, 30 Oct 2015
by JFW
News
Lomba Perancang Mode Konsisten Menemukan Talenta Baru
Friday, 30 Oct 2015
by JFW
Mengawali karier di industri mode melalui Lomba Perancang Mode (LPM) seolah menjadi jaminan sukses bagi para desainer muda Indonesia. Lewat LPM masyarakat telah mengenal nama-nama seperti Samuel Wattimena, Itang Yunasz, Albert Januar, Jeffry Tan, Tex Saverio, dan masih banyak lagi. Tahun ini, Femina Group kembali mencari talenta-talenta baru yang siap bersaing di industri mode melalui LPM yang ke-27 kalinya. Mengusung tema “Style Expression”, show yang diadakan hari Jumat, 30 Oktober 2015, tersebut menantang para finalis untuk menampilkan busana yang membuat wanita bebas berekspresi.
Dari 10 finalis yang dipilih para juri yang terdiri dari Svida Alisjahbana (CEO Femina Group), Leila Safira (Pemimpin Redaksi dan Chief Community Officer majalah Dewi), Musa Widyatmodjo, Itang Yunasz, Ali Charisma, Erwin Suganda (Creative Director UBS Gold), dan Andhini Effendi (presenter dan alumni Wajah Femina) melakukan penilaian super ketat. Tak hanya menentukan bahwa busana yang dihasilkan memenuhi kriteria desain, namun daya jual dari busana tersebut juga menjadi poin penting. Berdasarkan kriteria ini akhirnya terpilihlah ketiga pemenang.
Pemenang pertama, Ansy Savitri, menampilkan koleksi berjudul The Charming Woman. Seperti namanya, koleksi ini niscaya akan membuat wanita yang memakainya terlihat charming. Dress panjang tanpa lengan dibuat unik dengan aksen setengah jaket. Semakin menarik karena Ansy memilih warna-warna cerah seperti kuning dan orange. Penonton juga dibuat terpukau dengan kombinasi atasan asimetris dan rok flare yang ditampilkan dalam satu look sehingga membuat busana semakin terlihat dinamis.
Ninette Marasuchi yang menjadi pemenang kedua memilih Kyle Jenner sebagai sumber inspirasi rancangannya. Koleksinya yang berjudul Syrene menjadi sangat seksi dan juga misterius. Semakin diperkuat dengan pemilihan material see-through yang berbentuk jaring. Ia juga tidak takut menggunakan bahan neoprene yang sedang menjadi tren di industri mode.
Sementara pemenang ketiga, Arlini Pramudya, menampilkan koleksi unik dengan mengombinasikan unsur tradisional dengan modern. Ia memasukkan ukiran khas suku Asmat ke dalam rancangannya yang terdiri dari atasan berbentuk cape hingga jubah panjang dengan cutting sharp. Koleksi yang diberi judul The Ageless Spirited Women ini sangat sesuai untuk target konsumen yang aktif dan powerful.
Tak hanya memilih ketiga pemenang, pihak LPM juga membuka voting secara online dan SMS. Melalui voting tersebut terpilih Melody Utomo sebagai pemenang favorit. Koleksinya didasari desain berbentuk pohon berakar dan menjalar yang diterapkan pada material silk hingga semi wool. Dari sana terciptalah sebuah koleksi untuk wanita dewasa yang tangguh.
Keempat pemenang ini berhak mendapatkan hadiah berupa uang tunai, piagam penghargaan, dan free berlangganan majalah Feminagroup.
Di akhir acara, hadir koleksi dari alumni LPM, Albert Yanuar, yang dipercantik dengan perhiasan dari UBS Gold Jewellery. Berbagai busana monokrom yang anggun dari Albert berpadu sempurna dengan koleksi terbaru UBS yang hadir menggunakan teknologi fusion coloring. Hasilnya, adalah desain yang modern, tidak monoton, dengan keindahan warna yang sangat stylish.
Semoga melalui ajang LPM ini, keempatnya akan menjadi the next style maker yang tak hanya dikenal di Indonesia tapi juga secara internasional.