December 6, 2024
News
Wednesday, 28 Oct 2015
Islamic Fashion and Design Council (IFDC) menggelar talk show bersama desainer internasional yang mereka sponsori, di sela-sela perhelatan Jakarta Fashion Week 2016 hari kelima, Rabu, 28 Oktober 2015.
Selain melucurkan koleksi yang berkiblat ke busana muslim, Tahir Sultan, yang menggelar peragaan busana sehari sebelumnya bersama Amber Feroz dari Uni Emirat Arab, itu mengungkapkan bahwa ia ingin menjembatani kultur Timur dan Barat melalui rancanganya.
Karena memiliki latar belakang budaya dari dua negara, Kuwait dan India, desainer yang pernah magang untuk rumah mode High-Fashion John Galliano dan Alexander McQueen itu cukup familiar dengan perbedaan tata cara berpakain dari setiap negara dengan mayoritas berpenduduk muslim, dan hal itu membuat ia tergerak untuk menawarkan desain yang memungkinkan para wanita tidak merasa terbatas ketika mengenakan rancangannya, dan bisa terus berekspresi.
Alia Khan, pendiri IFDC, juga memiliki visi sama, yaitu mengenalkan dan memberikan panduanmodest fashion yang semestinya, sekaligus membebaskan para wanita muslim, atau bahkan wanita non-muslim, menyesuaikan modest wear yang mereka kenakan dengan gaya mereka sendiri.
Yang tak kalah menarik, IFDC juga menggalang gerakan “Pret-A-Cover” untuk menunjukkan sisi lain gaya berpakaian yang islami. Bahkan IFDC juga sudah meluncurkan beberapa koleksi dari 40 desainer yang mereka rangkul, dan menjual modest wear tersebut di beberapa toko ritel ternama, seperti Bloomingdales dan Marks &Spencer.
Tidak hanya itu, Paolo Costanzo, pemilik situs shopping online ternama dari italia, www.fashionis.com, juga menjelaskan bahwa sudah banyak orang di pasar Eropa yang menjual modest wear, dengan pembeli yang non-muslim pula. Ada banyak sudut pandang dari fashion, tentu saja, berpakaian tertutup yang islami belum tentu tidak fashionable.
Penulis: Annisa Rahma
Latest News