Dua desainer Indonesia Fashion Forward, 8Eri dan Norma Hauri, hari ini akan tampil di runway pada ajang fashion kelas dunia, Bangkok International Fair & Bangkok International Leather Fair 2015 (BIFF & BIL), yang berlangsung 11-15 Maret 2015 di Bangkok, Thailand. BIFF & BIL merupakan trade fair produk fashion dan life style terbesar di ASEAN yang dihadiri para buyer dari kawasan Asia dan Eropa. Catching the Creative Spirit adalah tema BIFF & BIL kali ini yang merefleksikan pertumbuhan kreativitas dan desain berkualitas dari industri tekstil, fashion dan produk kulit di negara-negara di Asia.
Di BIFF & BIL 2015, Eridani dari 8Eri mengungkapkan bahwa ia akan mengusung koleksi bertema Asianation. âTema Asianation terinspirasi dari eksotisme kesederhanaan budaya orang Asia dalam kehidupan sehari-hari. Saya menonjolkan effortless beauty dalam kehidupan mereka yang semakin modern,â ujarnya. Target pemakainya adalah wanita usia 30-45, khususnya mereka yang mencintai seni. Bagi Eridani, partisipasinya di BIFF & BIL tak hanya bertujuan untuk memasarkan produknya ke buyers dari berbagai negara. âSelain ingin menjalin kerjasama dengan buyers, saya juga ingin mencari ide segar, menambah wawasan dan mencari informasi tentang desain yang sedang berkembang secara nyata di luar Indonesia,â tambah desainer yang karyanya sudah diminati buyers asal Jepang.
Sementara itu, Norma Hauri akan mengangkat tema The Lines. âStruktur garis tegas menjadi inspirasi koleksi Hauri Sub line dari Norma Hauri musim ini. Tampilan gaya modern divisualisasikan melalui garis yang membentuk pola geometrikal dan tekstur bahan serta detail yang diaplikasikan dalam koleksi. Pilihan warna yang sederhana dan dasar menjadi penegas kesan modern dalam deretan busana berbentuk abaya yang menjadi spesifikasi dan produk utama dari Hauri,â ungkap Norma. Ia berharap, partisipasi di BIFF & BIL ini dapat menjadi kesempatan untuk branding dan bertemu para buyers internasional.
Keikutsertaan 8Eri dan Norma Hauri di BIFF & BIL 2015 mewarnai kesibukan para desainer Indonesia Fashion Forward selama bulan Februari dan Maret. Sebelumnya, Dian Pelangi ambil bagian di New York Couture Fashion Week dan International Fashion Showcase yang diselenggarakan bersamaan dengan London Fashion Week akhir bulan lalu. Minggu ini, tiga desainer Indonesia Fashion Forward lain, yaitu Major Minor, Toton dan Peggy Hartanto juga ambil bagian di Paris Fashion Week. Dan minggu depan, Toton dan dan Etu akan ambil bagian di Tokyo Fashion Week.
Keberhasilan enam desainer Indonesia menembus pesta mode berpengaruh di industri fashion dunia tersebut tak lepas dari kesuksesan program Indonesia Fashion Forward yang digagas oleh Jakarta Fashion Week (www.jakartafashionweek.co.id) bekerja sama dengan British Council dan didukung oleh Kementrian Pariwisata Republik Indonesia. Dalam program ini, para desainer diarahkan agar siap menguasai pasar lokal dan menembus pasar global.
âBerkat program Indonesia Fashion Forward, saya lebih siap memasuki pasar internasional dan bisa mempersiapkan dengan matang tools yang diperlukan untuk trade show, seperti BIFF & BIL ini,â kata Norma. Senada dengan Norma, Eridani mengungkapkan manfaat lain dari program IFF terhadap brand yang ia bangun. âSaya semakin percaya diri dalam membawa produk saya untuk bersaing di dunia desain internasional. Bimbingan serta komentar mereka yang jujur dan membangun, membuat produk yang saya ciptakan menembus level yang sesuai,â tambahnya.
âKeberhasilan para desainer menembus event fashion kelas dunia akan menginspirasi lebih banyak desainer Indonesia agar dapat memenangkan persaingan di pasar internasional. Dan program Indonesia Fashion Forward akan terus melahirkan lebih banyak desainer muda yang akan siap mengangkat karya asli Indonesia ke pasar global. Dan pada tahun ini, para pecinta fashion dapat melihat secara langsung koleksi terbaik para desainer IFF di Jakarta Fashion Week 2016,â kata Lenni Tedja, Direktur Jakarta Fashion Week.