Jakarta Fashion Week (JFW) 2023 kembali membuka kesempatan bagi para perancang aksesori untuk mengikuti
Lomba Perancang Aksesori 2022. Tahun ini, LPA menantang para peserta untuk menghasilkan aksesori yang kreatif, orisinal, dan sesuai dengan tema
Re-Shape. Tema ini sendiri merupakan turunan dari tema JFW 2023, yakni
Fashion Reformation. Dalam
Re-Shape, peserta LPA diharapkan mampu menjalankan praktik
sustainability dengan memanfaatkan benda di sekitar.
Lalu, siapakah pemenangnya? Mari berkenalan dengan juara pertama LPA 2022 dan cerita menarik di balik karyanya.
(Foto: Juri LPA 2022 yang diwakili oleh Rinaldy A. Yunardi selaku desainer aksesori dan Lisa Malonda dari instituto Marangoni Jakarta menyerahkan piala pada Dyandra Mairavida)
Kekuatan Aksesori Multiway
Sesungguhnya, aksesori yang dapat dikenakan dalam lebih dari satu cara atau
mulytiway adalah
item yang sangat menguntungkan. Pasalnya, aksesori yang
multiway dapat melengkapi dan mengubah
style kita agar tidak membosankan. Misalnya saja,
scarf yang biasanya dikenakan di leher, dapat juga dikenakan sebagai bandana, ikat rambut, maupun hiasan di tas. Beberapa mungkin juga mengenakan kalung sebagai gelang. Tentunya, dengan
item aksesori yang
multiway, kita jadi lebih dapat menghemat anggaran belanja.
Set aksesori multiway yang dapat dipakai lebih dari satu cara adalah kekuatan karya
Dyandra Mairavida yang bertema
Lembang Sari. Rancangannya itu berhasil memenangkan juara pertama
Lomba Perancang Aksesori (LPA) 2022.
“
Reshape itu menurut saya adalah mengolah sesuatu menjadi bentuk yang berbeda,” ujar Dyanda memaknai tema LPA 2022,
Re-Shape.
Dalam hal fungsi, tema
Re-Shape dimaknai oleh Dyandra ke dalam aksesori
multiway. “Artinya, tiap aksesori dapat digunakan dan memiliki fungsi lebih dari satu. Jadi dapat di-
reshape ke bentuk yang berbeda,” imbuhnya.
Karyanya yang berjudul
Lembang Sari menghadirkan
earcuff yang juga bisa dialihfungsikan menjadi
belt. Lembang Sari sendiri diambil dari nama tarian dari adat Betawi
.
Warna-warna
vibrant seperti merah dan hijau muncul di karyanya. Hal tersebut juga merupakan refleksi atas budaya Betawi yang sering menggunakan warna-warna itu. Sementara, siluet karyanya mengambil inspirasi dari atribut-atribut yang digunakan oleh para penari
Lembang Sari.(Foto: Detail Aksesori Lembang Sari Karya Dyandra Mairavida)
Memaknai Re-Shape dalam Proses
Dyandra menjadikan lakon
Bapak Jantuk dalam drama tradisi Betawi yang mengisahkan asam garam kehidupan rumah tangga namun dibawakan secara menyenangkan untuk merepresentasikan karyanya.
“Sama seperti membuat aksesori ini. Saya membawa spirit tersebut untuk kita semua dalam mendaur ulang sesuatu. Bahwa memanfaatkan benda yang notabene dianggap tidak bernilai itu bisa menyenangkan,” ujarnya.
Dalam hal material, Dyanda memang memaknai
Re-Shape kurang lebih sebagai proses daur ulang. Oleh karenanya, ia menggunakan bahan
ply wood yang diambil dari sampah material konstruksi. Dyanda menggunakan
teknik
laser cut dalam membuat aksesori ini.
Tak hanya itu, ia juga membuat gantungan tas yang terbuat dari sisa kain dan aksesori kaki yang terbuat dari plastic. Material tersebut kemudian dipotong menjadi untaian tali dan dirajut.
Batu Loncatan
Salah satu juri LPA 2022,
Rinaldy A. Yunardi yang merupakan maestro aksesori Indonesia mengatakan bahwa LPA adalah sebuah batu loncatan bagi para desainer aksesori muda. “LPA ini diadakan dua tahun sekali,
lho. Tidak setiap tahun ada. Makanya ini spesial,” ujarnya.
Menurut Rinaldy, dengan mengikuti LPA, ada banyak kesempatan karya para peserta ini akan dilirik oleh desainer lain untuk diajak berkolaborasi. Oleh karena itu, selain inovasi dan kreativitas, keseriusan para peserta juga sangat dibutuhkan.
Dyandra sendiri mendapatkan kesempatan belajar di Istituto Marangoni, London setelah memenangi perlombaan ini. Ia mengaku ingin mengembangkan diri pada bidang ini karena belum pernah mengenyam pendidikan formal maupun informal di bidang
fashion. “Kalau memiliki ilmu dalam bidang ini, saya berharap bisa mempraktikkan sirkular ekonominya dengan lebih maksimal karena industri ini berkembang dengan sangat cepat,” ujarnya.
Dapatkan info terkini serta inspirasi seputar pergelaran Jakarta Fashion Week 2023
di situs ini dan
JFW.TV, juga bisa klik media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini:
Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan
Pinterest.
(JFW) Baca juga:Deretan Selebriti yang Jadi Model di JFW 2023 Prediksi Tren Riasan 2023 Bagi Penggemar Modest WearKreativitas VS Inovasi di JFW 2023The Future Couture, Bukan Hanya Soal Kerumitan Pembuatan Suatu Karya Adibusana Keanggunan yang Terinspirasi Busana Pengantin TradisionalTerpikat Eksplorasi Riasan Edgy dan Ikonik para Model di JFW 2023Bluesville: Imbal Balik Antara Mode dan AlamHijack Sandals, Menaikkan Level Sandal di Dunia Fashion
Foto: Dok. JFW