Dalam rangkaian roadshow Road to LPM 2013, pada tanggal 18 Juli lalu, tim LPM mengunjungi Raflles Design Institute, Jakarta. Dari Imelda Suryaningsih, Ketua Publikasi LPM, serta pemenang I LPM 2009 Vinora Ng, peserta talkshow mendapat sejumlah âbocoranâ bagaimana mencuri perhatian juri.
âJadikan persyaratan yang ada sebagai kekuatan kita. Tahun 2009 misalnya, saat itu diwajibkan menggunakan kain Indonesia sebagai bahan dasarnya. Jika saat itu banyak yang menganggap kain Indonesia âsulitâ ditaklukkan untuk dijadikan busana ready to wear, ini malah menantang saya untuk berkreativitas lebih. Pilihan saya jatuh pada kain tenun Sulawesi Utara yang disebut bentenan. Saya baru menemukan ide untuk membuat rangkaian desain bertema âEditoâ, saat saya berlibur ke Bunaken,â ungkap Vinora yang juga lulusan ESMOD ini.
Selepas mengikuti short course di Fashion Institute of Design & Merchandising Los Angeles, AS, sebagai salah satu hadiah yang diperolehnya saat menjadi juara I, Vinora mengaku lebih memahami pasar industri mode dan mantap menjalani profesinya sebagai perancang busana. âLPM tidak hanya membuat karya saya makin dikenal luas, jejaring saya di dunia mode, termasuk berkenalan dengan para desainer senior, berkembang pesat,â tambahnya.
Apalagi, menurut Imelda, untuk LPM tahun ini, bukan hanya karya para finalis yang akan mendapatkan exposure, tetapi juga para semifinalis. âKeduapuluh semifinalis akan menjalani proses penjurian terbuka di Jakarta Fashion Week 2014. Artinya, ada tiga rancangan masing-masing semifinalis yang diwujudkan, kemudian diperagakan oleh para model di atas salah satu panggung Jakarta Fashion Week, lantas dinilai oleh juri dan penonton,â katanya.
Saparinah Mumpuni