Binus School of Design (BNSD) kembali hadir di Jakarta Fashion Week (JFW) tahun ini. Setelah mengangkat Lasem dan Sumatra Barat di tahun sebelumnya, kali ini Binus mengedepankan Gorontalo.  Dalam show bertajuk "Hulontalo, Seruan dari Utara" yang digelar di Fashion Tent JFW 2020, Senayan City, Jakarta, Jumat (25/10), Binus menggandeng Bank Indonesia di Gorontalo untuk menunjukkan keindahan dan keunikan ‘Serambi Madinah’ ini. 

Menampilkan enam karya kreasi murid-murid terbaik mereka, BNSD menghadirkan 48 look yang ready to wear pada pagelaran di fashion tent tanggal 25 oktober.


Penampilan pertama, “Berontak 1942” karya Julia Dian dan Ian Hugen. Terinspirasi dari sejarah kemerdekaan di kota Gorontalo. Desain yang diambil menggambarkan jiwa melawan yang digambarkan dalam print dan cutting berstruktur.


Sementara show "Kontinu" karya Karen Jeshanah dan Owen Kumala mengetengahkan desain busana yang terinspirasi dari alam dan hewan lokal. Koleksi ini menampilkan perpaduan garis yang geometris dan organik, juga keras dan lembut.


Setelah itu, koleksi kidswear "Ulp" dari Ikyu Esjepe dan Joceline Salvia menampilkan koleksi dengan warna cerah dan tekstut menarik, terinspirasi dari kekayaan budaya Gorontalo.


Azizah Aninda dan Janyper Kwik mementaskan "Daha" dengan busana yang terinspirasi dari pergerakan komunitas Gorontalo yang membentuk masyarakat sampai saat ini. Koleksi ini memiliki unsur siluet yang dipengaruhi masa Kolonial di wilayah ini. 


Koleksi dari Nadya Tjong dan Ayla Putri yang tampil kemudian mengandalkan siluet yang feminin dan detail mutiara, terinspirasi dari budaya turun temurun di Gorontalo. 


Terakhir, "Daily Weird" oleh Maharani Yolanda dan Stefani Verlinda menghadirkan koleksi neon street style yang terinspirasi dari pakaian nelayan dengan motif yang menggambarkan keindahan alam Gorontalo.

(ELV)