December 6, 2024
News
Monday, 28 Oct 2024
News
Monday, 28 Oct 2024
Panggung pamungkas Jakarta Fashion Week 2025 menghadirkan kurasi terbaik persembahan dari Majalah DEWI, yaitu pergelaran DEWI Fashion Knights: Indonesiana yang menghadirkan tiga jenama kenamaan, yaitu Sejauh Mata Memandang. Denny Wirawan dan Adrian Gan.
Sejalan dengan tema besar Jakarta Fashion Week 2025 yaitu Future Fusion: Tradition Meets Innovation, judul Indonesiana dipilih untuk lebih memperjelas pesan kebudayaan dan kreativitas tinggi dari para pelaku mode Indonesia. Tidak lagi berpaku pada klasifikasi ready-to-wear dan adibusana, DEWI Fashion Knights kali ini lebih berfokus kepada penyampaian tema sesuai misi Jakarta Fashion Week tahun ini, yaitu mengangkat tradisi yang dipadu dengan inovasi modern.
Berbeda dengan DEWI Fashion Knights: New Wave yang berlangsung pada malam sebelumnya, DEWI Fashion Knights: Indonesiana diisi oleh para perancang busana papan atas. Mereka menyajikan konsep seni dan kreasi yang lebih dari sekadar busana karena dapat dikategorikan dalam kolom wearable art atau karya seni yang dapat dikenakan.
Baca juga: Gelora Gelombang Baru Lanskap Mode Indonesia di DEWI Fashion Knights
Interpretasi Orisinil Republik Sebelah Mata dari Sejauh Mata Memandang
Jenama Sejauh Mata Memandang membuka pergelaran ini dengan membawa sebuah koleksi yang lain dari pada yang lain, bertajuk Republik Sebelah Mata. Koleksi ini mengangkat inspirasi bagaimana para pengrajin, pemintal, dan petani yang memiliki peran sentral dalam produksi artikel-artikel mode seringkali dipandang sebelah mata oleh orang-orang di kota.
Foto: Koleksi Republik Sebelah Mata dari jenama Sejauh Mata Memandang
Koleksi yang didominasi oleh warna hitam, putih dan sentuhan merah menyala yang memiliki kesan eksentrik dan berani. Ada sedikit nuansa kelam yang menyelimuti tapi sarat akan pesan-pesan progresif yang mengajak para penonton untuk kembali mempertanyakan realita kehidupan saat ini. Menampilkan pesan-pesan tertulis seperti “Manusia Semakin Berisik dan Bumi Semakin Membisu” yang selaras dengan pesan keberlanjutan yang diusung oleh jenama ini.
Di bawah arahan kreatif Chitra Subyakto, Sejauh Mata Memandang menggandeng seniman Eko Nugroho untuk menghadirkan unsur seni murni dalam sebuah presentasi mode. Ia berhasil menerjemahkan rasa kekacauan, ketidakberdayaan dan ekspresi tanpa limit.
Foto: Koleksi Republik Sebelah Mata dari jenama Sejauh Mata Memandang
Komposisi koleksi ini diramu sedemikian rupa, mencampur artikel-artikel pakaian yang siap pakai seperti outer panjang, celana palazzo, rok serta ragam kemeja dengan profil motif khas Sejauh Mata Memandang. Selain itu, hadir pula busana-busana yang menyerupai patung besar, gumpalan bulat terbuat dari kain-kain sisa dan bahan-bahan recyclable.
Secara umum koleksi ini membuka mata akan sejauh mata kemungkinan sebuah ide kreatif dapat ditarik dan dimainkan. Sejauh mana seni dan kreativitas dapat menjadi wadah menarik untuk menyampaikan opini dan keresahan seseorang.
Baca juga: Warna-Warni Koleksi Sekapur Sirih BINhouse Sapa Ramah Para Tamu
Peran Sentral Bunga dalam Hidup dan Koleksi Denny Wirawan
Desainer veteran Denny Wirawan mengangkat inspirasi bunga sebagai benang merah utama koleksi Kembang Djiwa untuk Dewi Fashion Knights: Indonesiana. Denny Wirawan dikenal dengan karya yang mencampurkan unsur tradisional Indonesia dengan teknik dan siluet modern. Hal ini juga lah yang terasa menonjol dalam koleksi terbarunya.
Foto: Koleksi Kembang Djiwa dari Denny Wirawan
Denny memaparkan bagaimana bunga memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam tradisi Jawa, sejak kelahiran sampai kematian. Bagaimana dalam tiap selebrasi pencapaian dan gulungan sendu datang, yang terpikirkan oleh manusia adalah memberi bunga. Dalam banyak tradisi Jawa, penggunaan bunga juga menjadi bagian penting.
Aksen bunga ini di-infuse dengan siluet yang sleek namun grande, gaun-gaun A-line besar dengan lengan kembung, jas dengan bahu lebar, coat dengan siluet besar dan oversized lapels. Detail bunga diaplikasikan dalam kreasi motif batik Kudus, melalui teknik batik tradisional dan penggunaan aplikasi motif tambahan seperti payet-payet dan bordir. Koleksi ini didominasi oleh warna hitam, cokelat mengilap elegan, serta sentuhan emas dan warna sampanye, memberikan kesan evening event yang mewah memukau.
Foto: Koleksi Kembang Djiwa dari Denny Wirawan
Estetika Kolonial bertemu Indonesia, Koleksi Apik dari Adrian Gan
Koleksi pamungkas yang menutup keseluruhan acara Jakarta Fashion Week 2025 adalah Kala Jenggana karya desainer ternama, Adrian Gan. Setelah beberapa lama tidak terlibat dalam Jakarta Fashion Week, Adrian Gan kembali dengan karya spektakuler mengangkat konsep perpaduan antara estetika Eropa, terutama di masa kolonial penjajahan Belanda, bertemu dengan unsur-unsur berbusana khas Indonesia.
Foto: Koleksi Kala Jenggana dari Adrian Gan
Koleksi ini mengizinkan para penonton untuk mengintip busana-busahan di era Kolonial melalui kacamata yang lebih romantis dengan detail padu padan yang bernilai seni tinggi. Adrian Gan memadukan modelbusana Eropa seperti jas panjang dengan buntut serta kemeja dalam dengan aksen renda dan ikatan cravat di leher, dengan busana-busana Indonesia bergaya lawas seperti kutang nenek dan beskap. Koleksi ini diformulasikan menggunakan kain-kain upcycle dan mengangkat para pekerja kelas menengah, menampilkan tanda-tanda 'bekerja' pada busana-busananya
Koleksi ditutup oleh pasangan pria dan wanita yang mengenakan semacam busana pernikahan berwarna putih, krem pucat, dan cokelat. Aksesori wajah yang dikenakan para model pun menambah kesan misterius dan teatrikal.
Dapatkan info terkini seputar pergelaran Jakarta Fashion Week 2025 di situs ini, juga bisa klik media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan Pinterest. (JFW)
Foto: Dok.JFW
Latest News