December 6, 2024
News
Monday, 7 Oct 2024
Kreativitas dalam lanskap mode pria kini tidak lagi bermain di ruang 'aman'. Muncul ragam eksplorasi desain mulai dari pilihan warna, kain, motif, hingga paduan detail yang tidak umum. Itulah esensi dari Jakarta Fashion Week, yang mendukung eksplorasi pelaku kreatif dalam negeri agar dapat dinikmati oleh ragam kalangan, tidak hanya digandrungi oleh wanita tetapi juga menarik antusiasme organik dari para pria. Penggerak roda kreasi ini adalah jenama-jenama lokal menswear yang silih berganti dan berulang mewarnai rangkaian acara Jakarta Fashion Week.
Pada tahun ini, gaya berbusana klasik kasual, celana berpotongan cenderung lebar dengan bahan yang awet seperti twill, drill, hingga semi-wool untuk tampilan yang lebih formal, jaket berkerah dengan warna senada, sweater bermotif, dan kemeja ringan menjadi gaya berbusana pria yang populer. Tren berbusana pria mendatang diprediksi akan menitikberatkan pada pilihan warna-warna musim dingin yang tenang namun ringan di mata, seperti abu-abu pucat, hijau sage, cokelat bata, khaki, dan kuning mentega.
Dari segi gaya, busana resortwear atau laidback riviera cukup digemari, seperti kemeja linen, kaos ringan, hingga sepatu sandal kulit bersol tipis. Untuk keperluan yang lebih formal, gaya preppy, old money style dan office-core menjadi tren secara umum, mendapat pengaruh dari jenama-jenama seperti Amiri, Loro Piana, Fendi, dan masih banyak lagi.
Menarik untuk mengamati dan memprediksi bagaimana korelasi antara model-model busana yang tampil di Jakarta Fashion Week 2024 dengan tren mode secara umum, serta bagaimana jenama-jenama Indonesia menerapkan tren dan taste ke dalam koleksi mereka. Berikut adalah enam jenama menswear yang membawa koleksi mereka di panggung Jakarta Fashion Week 2024 untuk menggemakan tren busana pria yang tidak hanya mengedepankan kenyamanan, tetapi juga keunikan karakter dan konsep.
Jenama menswear Bluesville sudah umum dikenal dengan artikel busana kasual yang berkarakter namun tetap fungsional untuk sehari-hari. Di bawah arahan kretif dari Direz Zender, Bluesville berkomitmen untuk memproduksi busana yang dibuat menggunakan pewarnaan alami. Upaya berkelanjutan ini didukung oleh pendekatan desain yang memiliki kesan organik dan natural.
Foto: Rancangan menswear kasual dari jenama Bluesville
Pada Jakarta Fashion Week yang lalu, Bluesville menghadirkan ragam pilihan luaran untuk pria dengan warna-warna tanah. Model luaran seperti ini termasuk jenis artikel busana yang memiliki banyak kemungkinan padu padan gaya dan fungsional untuk dikenakan sehari-hari.
Baca juga: Semifinal Lomba Perancang Mode Menswear: Menampilkan Masa Depan Cerah Fashion Indonesia
Jan Sober adalah jenama yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam menciptakan busana tailoring level tinggi. Jenama ini menampilkan seleksi jas-jas klasik dan modern dengan variasi panjang, potongan pola, draping, hingga pilihan gaya yang minimal namun berkelas.
Foto: Setelan tailored dari koleksi jenama Jan Sober
Bagi pria, potongan dan ukuran yang tepat adalah salah satu aspek terpenting dalam berbusana karena membuatnya nyaman dikenakan. Hal ini juga yang menjadi fokus besar Jan Sober, terlihat dari desain setelannya. Condong nyaman dengan warna-warna netral, rancangan Jan Sober berbinar dengan caranya sendiri melalui kesempurnaan fit dan eksplorasi pola.
Batas-batas antara womenswear dan menswear kini semakin diburamkan oleh banyaknya perancang yang mengusung konsep genderless fashion dalam rancangannya. Salah satu jenama lokal yang menitikberatkan konsep rancangannya dalam kategori ini adalah Tanah le Sae yang dijalankan oleh dua kawan Denniel Richard dan Dika Sudrajat. Tanah le Sae kental dengan nuansa romantis; puitisnya sering kali memasukkan unsur floral dan detail kerajinan tangan.
Pada Jakarta Fashion Week 2024, Tanah le Sae menampilkan sebuah koleksi bernuansa krem, putih dan beragam gradasi warna biru. Koleksi ini memadukan relaxed tailoring dari jas dan blazer dengan aspek fluid, seperti rok, renda, bunga rajut, hingga luaran panjang dari bahan jaring. Tanah le Sae kerap memanfaatkan endapan stok kain sebagai salah satu upaya menuju praktik berkelanjutan dalam berkarya.
Pasangan suami-istri Sean Loh dan Sheila Agatha, yang menjadi duo direktur kreatif dari jenama Sean Sheila, selalu berhasil membawa narasi pesan yang mendalam pada setiap koleksinya. Dikemas dengan nuansa utopis, koleksi Sean Sheila sering bermain dengan konsep refleksi diri dan idealitas yang menyetir pandangan masyarakat, seperti tema body modification atau proses penuaan pada diri manusia.
Foto: Power dressing yang konseptual dari jenama Sean Sheila
Tema yang terbilang berat dan cenderung filosofis yang mereka kawal, diwujudkan melalui hasil karya busana yang unik dinamis dengan detail-detail tak terduga, seperti penggunaan print menyerupai spray paint, untaian benang-benang dekoratif, pemasangan hardware atau jukstaposisi kain. Garis besar dari gaya desain yang mereka usung adalah power dressing, tapi kekuatan sesungguhnya dari jenama Sean Sheila adalah cerita yang mereka bawa.
Baca juga: Eksplorasi Tiada Henti Modest Wear
Sebuah kolaborasi dalam industri kreatif dapat dilakukan antar industri dan justru menghasilkan karya yang inovatif. Di Jakarta Fashion Week 2024, Infinix menggandeng sejumlah jenama lokal untuk berkolaborasi, salah satunya adalah jenama menswear Danjyo Hiyoji. Danjyo Hiyoji, tenar akan koleksi mereka yang dipengaruhi oleh Japanese street fashion, membuat imajinasi ulang dari konsep seragam preppy ke dalam sebuah koleksi yang kaya detail dan padu warna.
Foto: Koleksi menswear terinspirasi dari desain seragam sekolah dari Danjyo Hiyoji
Paduan desain dan tema ini menghasilkan sebuah koleksi yang membawa jiwa muda serta dieksekusi dengan kurasi penuh cita rasa khas Danjyo Hiyoji. Didominasi oleh palet warna krem dan biru denim, presentasi koleksi juga didukung dengan gerak gerik model yang aktif dan natural, membawa suasana youthful pada acara.
Sub-kultur streetwear dielevasi dengan sentuhan edgy dan sedikit futuristik oleh jenama Blancstudio dalam koleksi yang mereka suguhkan dalam ajang Fashion Force di Jakarta Fashion Week 2024. Dimonopoli hampir seluruhnya oleh palet warna hitam atau abu-abu tua, koleksi ini memiliki kesan yang sedikit misterius seperti suasana film legendaris, The Matrix.
Foto: Koleksi berkarakter kuat dari jenama Blancstudio
Melalui karya-karyanya, Blancstudio membuka kemungkinan berbusana konseptual ke dalam keseharian. Dengan padu padan yang tepat, celana semi-cargo dari bahan mengilap dapat menjadi statement item pada penampilan pria. Begitu pun dengan jas atau pleated trousers selutut yang dapat menjadi opsi menarik untuk dikenakan secara layering.
Di Jakarta Fashion Week 2025, pengayaan desain menswear dan ragam tren akan dihadirkan oleh deretan perancang dan jenama terpilih. Menyusuri tren-tren apa yang bertahan dan tren baru apa yang akan diperkenalkan, kompilasi gaya busana pria tahun ini dapat menjadi fokus menarik untuk dipantau lekat.
Dapatkan info terkini seputar pergelaran Jakarta Fashion Week 2025 di situs ini, juga bisa klik media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan Pinterest. (JFW)
Foto: Dok.JFW
Baca juga:
Lomba Perancang Mode Menswear 2024, Selangkah Lebih dekat Menuju Panggung Jakarta Fashion Week
Suasana Penjurian Semifinal LPA 2024: Langkah Menuju Masa Depan
Jakarta Fashion Force at Coterie
Latest News