January 2, 2025
News
Tuesday, 31 Dec 2024
Salah satu sub-genre fashion yang kaya eksplorasi dan berkaitan erat dengan gerakan masyarakat khususnya generasi muda adalah streetwear. Sesuai namanya, streetwear adalah gaya berpakaian yang dikultivasi dari budaya yang tumbuh dalam lingkungan yang identik dengan nilai-nilai kebebasan dan keberanian, yang cenderung populer di kalangan anak muda yang eksploratif dan enggan untuk dikekang. Unsur utama dari streetwear adalah kenyamanan, ekspresi diri, dan kreasi.
Seringkali disebut sebagai anti-fashion atau gerakan yang melawan arus tren fashion mainstream, gaya busana streetwear mudah untuk dikenali karena konsisten dan umumnya memiliki keterkaitan langsung dengan subkultur. Subkultur yang melahirkan gaya busana streetwear-nya tersendiri antara lain komunitas skater khususnya dari era 80-an, skena kreatif Jepang, dunia hip hop retro, dan masih banyak lagi.
Di Indonesia sendiri streetwear tengah mengalami banyak perkembangan. Tidak luput dari perkembangan ini, di Jakarta Fashion Week 2025 banyak jenama yang menampilkan koleksi bergaya streetwear mengangkat beragam sub-genre.
Foto: Koleksi busana streetwear dari jenama Sonderlab
Tahun ini menjadi tahun pertama online curated shopping platform Sonderlab mengeluarkan lini desainer tersendiri yang fokus pada segmentasi streetwear. Duo desainer Sean Loh dan Sheila Agatha dipilih sebagai creative director dari jenama baru ini, mengangkat konsep desain streetwear yang mengedepankan kenyamanan ketika dikenakan dan eksplorasi desain dekonstruktif. Koleksi yang dibawa memiliki mayoritas warna-warna netral seperti putih, abu-abu muda, dan hitam. Potongan oversized khas streetwear dibuat semakin unik dengan permainan pakem-pakem busana uniseks. Bentuknya berupa celana jogger lebar, T-shirt boxy, celana kargo, dan jaket luaran berpotongan santai.
Foto: Koleksi busana streetwear dari jenama Customus
Diusung jauh dari Korea Selatan, jenama menswear Customus yang menggambarkan beragam busana laki-laki khususnya kalangan muda di Korea Selatan saat ini. Didominasi oleh warna-warna yang cerah dan potongan yang rapi, koleksi ini bermain di antara batas-batas pakaian formal dan kasual. Di samping berbagai desain T-shirt dengan aksen menyolok di kantong, Customus juga menampilkan alternatif penggunaan blazer santai untuk sehari-hari. Memodifikasi pakem tailoring yang biasanya kaku dan rapi menjadi lebih relaxed.
Baca juga: Kreasi Mode Berkelanjutan Danjyo Hiyoji dan Tities Sapoetra Bersama EMBA Group dan APR
Foto: Koleksi busana streetwear dari jenama Pot Meets Pop
Jika dua jenama di atas mendekat lebih kepada inspirasi streetwear Asia, jenama Pot Meets Pop mengambil inspirasi yang lebih dekat kepada gaya retro Amerika Serikat. Membawa kultur musik dan mural, Pot Meets Pop membuat desain-desain streetwear yang dibuat menggunakan teknik upcycling dari pakaian-pakaian bekas. Teknik ini menjadi statement tersendiri yang merupakan manifestasi dari gerakan anti-fashion atau penolakan terhadap kecenderungan konsumerisme dalam dunia mode.
Foto: Koleksi busana streetwear dari jenama Rinda Salmun
Streetwear tidak melulu hanya tentang estetika dan ekspresi diri. Rinda Salmun membuktikan bahwa pesan kemanusiaan pun dapat disampaikan melalui sebuah koleksi mode dengan gaya desain streetwear. Koleksi Rinda Salmun juga menggunakan teknik padu-padan kain sisa sebagai langkah sustainability, dipercantik dengan aksen bunga poppy merah yang menjadi lambang perjuangan kemanusiaan di Gaza yang tengah berlangsung.
Baca juga: Kreasi dan Kebebasan Berekspresi dari Suedeson by Kimberly Tandra, K.A.L.A Studio, ANW, dan SONDERLAB
Foto: Koleksi busana streetwear dari jenama Moral
Moral adalah label desainer yang dikenal selalu berhasil tapping in ke komunitas muda-mudi keren ibukota. Tiap koleksi mereka selalu menyuarakan gaya yang eksperimental dan berani. Beberapa artikel dari koleksi terbaru mereka memasukkan gaya streetwear yang ditaburi pola sequin dan berlian untuk menekankan kesan retro yang glamor. Memadukan celana kargo oversized dengan atasan skintight menciptakan dinamika yang menarik.
Kalau sejauh ini banyak desain streetwear yang terinspirasi dari gaya-gaya mode di masa lalu, Blanc Studio justru mencerminkan gaya streetwear dengan unsur futuristik, menciptakan kesan yang tidak biasa pada desain-desain mereka. Untuk mencapai kesan futuristik ini, banyak elemen silver, garis-garis tajam, dan permainan potongan asimetri sederhana yang menjadi poin tersendiri dari koleksi ini.
Dapatkan info terkini seputar pergelaran Jakarta Fashion Week 2025 di situs ini, juga bisa klik media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan Pinterest. (JFW)
Foto: Dok.JFW
Baca juga:
Latest News