Frasa “It Girl” dalam industri mode menggambarkan sebagai perempuan fashionable karena memiliki gaya yang inspiratif sehingga banyak diikuti banyak orang. Sebutan ini erat hubungannya dengan figur publik, selebriti atau ––profesi yang kini sedang naik daun–– influencer.
Secara harfiah, titel ini dibagi menjadi dua bagian yaitu “It” yang dapat juga diartikan sebagai “sebuah faktor X” dan “Girl” yang artinya perempuan. Keduanya membentuk satu kesatuan yang dapat berarti seorang perempuan yang memiliki kualitas tersendiri atau faktor X.
Penggunaan istilah ini bermula dari kalangan elite Inggris di era 1900 awal dan kemudian semakin dikenal luas melalui film berjudul “It” dibintangi oleh aktris Clara Bow di tahun 1927. Film hening bergambar hitam putih ini secara garis besar menceritakan tentang sosok seorang gadis yang disebut memiliki “The It Factor”. Hal ini menjadikannya unik dan berbeda dari gadis-gadis pada umumnya.
Peran Para It Girls dalam Industri Mode
Industri mode sangat lekat kaitannya dengan perputaran tren. Sebuah tren mode dapat mencapai puncaknya jika kalangan umum telah mengakui kepopulerannya dan mengenakan
fashion items yang dimaksud. Agar suatu tren baru dapat mencapai titik tersebut, dibutuhkanlah figur-figur
influential (It Girls) yang mengenakannya terlebih dahulu dan memperkenalkan tren tersebut ke publik.
Desainer dan pebisnis sering kali mengangkat tokoh-tokoh
It Girls ini menjadi wajah dari jenama mereka atau
muse yang menginspirasi karya mereka.
Pada era
digital marketing seperti saat ini, mengasosiasikan sebuah jenama mode dengan wajah populer yang disukai oleh publik dapat membantu membangun
brand image yang solid. Ini merupakan salah satu aspek yang sangat dibutuhkan oleh jenama mode untuk membangun target market yang sesuai.
Pakaian yang menjadi Ciri Khas dari It Girls di Jakarta Fashion Week 2024
Meskipun
keren adalah bagian dari mentalitas dan tiap figur
fashion pasti memiliki gaya unik tersendiri, dalam perkembangannya
style dan mode yang beredar akan menghadirkan gaya berpakaian yang kemudian disebut
“The It Girl Style” atau tipe-tipe busana yang dikenakan oleh para
It Girls.
Di tiap era, gaya
It Girl tentu selalu berbeda-beda. Pada tahun 60-70-an, Jane Birkin, Bianca Jagger, serta Twiggy memperkenalkan
power suits serta
little black dress. Memasuki akhir tahun 90-an, gaya busana
grunge yang sedikit eksentrik dikenal dengan sebutan gaya
Y2K menjadi lebih terkenal. Berbagai nama lain pun muncul seperti Madonna, Liv Tyler, Chloe Sevigny, Gwen Stefanie, hingga Paris Hilton. Berkaitan dengan perputaran tren di industri mode. Apa yang dikenakan oleh tokoh
It Girls pada masanya itulah yang kemudian menjadi terkenal dan diminati pencinta mode pada era tersebut.
Yang menarik, pada tahun 2000-an,
It Girls juga bisa disandang oleh mereka yang tidak hanya
chic dalam berpenampilan namun juga memiliki persona yang unik. Sejumlah nama-nama tersebut sering dikategorikan sebagai
“The It Girl of This Generation” seperti Jennie Kim dari
girlgroup Blackpink, model dan aktris Zendaya Coleman, hingga supermodel ternama seperti kakak-beradik Hadid, Gigi dan Bella, serta Kendall Jenner.
Industri
entertainment Indonesia juga tidak lepas dari kultur ini. Sejumlah nama-nama besar seperti aktris, model, serta aktivis juga banyak yang sering disebut memiliki
“The It Girl Energy”. Sebut saja aktris bintang dari film romantis klasik "Ada Apa Dengan Cinta", Dian Sastrowardoyo, musisi Raisa Andriana, jurnalis dan aktivis Najwa Shihab, model dan aktris serta
muse dari sejumlah jenama mode Ariel Tatum, dan masih banyak lagi.
Kesamaan dari semua nama-nama di atas adalah persona yang terpancar pada gaya busana mereka masing-masing:
simple, chic, clean cut, dan
easy to mix and match. Hal ini membuat orang-orang ingin berdandan dan terlihat seperti mereka. Seluruh nama ikon tersebut memiliki
cult-like followers yang membuat mereka begitu penting dalam perputaran roda mode dari masa ke masa.
Berfokus pada tren pakaian
It Girls di era ini, berbagai jenis-jenis busana perempuan yang trendi dan
stylish yang pastinya akan makin Anda jumpai di pasaran beberapa waktu mendatang pun
hadir di Jakarta Fashion Week 2024. Apa saja? Ini dia:
1. Minimalis dan Chic
Gaya berpakaian yang modern dan minimalis memang kini tengah naik daun. Tampilan formal atau
business casual untuk sehari-hari menjadi pilihan yang tepat bagi para perempuan untuk tampil rapi namun tetap memiliki sentuhan personal yang
fashionable.
Koleksi dari Shop At Velvet serta Aesthetic Pleasure menghadirkan busana sehari-hari dengan garis-haris bersih serta potongan formal. Mulai dari kemeja berbahan
full sheer,
semi-structured vest, serta
raw finish trousers, dapat menjadi pilihan
item pakaian sehari-hari yang yang
smart dan minimalis.
Padukan dengan gaya rambut
sleek back serta riasan yang mengaksentuasi fitur wajah, satu kesatuan
look ini dapat membuat siapa pun yang memakainya merasa percaya diri dan berkarakter.
Baca juga: Fashion Force Award 2023: Merayakan Eksplorasi Gaya dan Inovasi di Dunia Mode
2. The Ultimate Cool Girl Aesthetic
Koleksi kolaborasi dari MORAL dan Christin Wu menyuguhkan sejumlah busana
edgy yang memadukan unsur-unsur maskulin dengan proporsi yang feminin. Coba lihat berbagai improvisasi model
biker jacket yang menjadi
cropped oversized vest, serta
super mini shorts yang dipadukan dengan bebatan
tulle halus untuk memberi efek jenjang.
Jelas terasa bahwa koleksi ini didesain oleh perancang yang sangat memahami
the cool girl aesthetic dimana perempuan bermain dengan batasan androgini memberi impresi yang kuat dan membekas.
Baca juga: Infinix Menangkap Esensi Gen Z bersama MORAL dan Christin Wu, Danjyo Hiyoji, dan Sean Sheila ke Jakarta Fashion Week 2024
3. Casual Formal with a Twist
Jenama asal Korea Selatan, Vegan Tiger serta jenama lokal senama binaan Nagita Slavina menghadirkan koleksi yang secara khusus ditujukan untuk para perempuan yang senang berbusana
keren dan berkarakter.
Berbagai busana formal seperti
oversized suit dan
bustier dipadukan dengan pilihan kain yang
eye-catching seperti kombinasi
recycled denim dan motif padat yang terinspirasi dari
fairytale. Bermain dengan batasan formal dan kasual,
edgy dan
classic, busana rancangan kedua jenama ini memiliki kesan
free spirited atau rasa kebebasan dalam berekspresi.
Ikuti terus info terkini seputar pagelaran Jakarta Fashion Week 2024
di situs ini dan
JFW.TV, juga bisa klik saja media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini:
Instagram,
Facebook,
TikTok,
X, dan
Pinterest.
(JFW)
Baca Juga:Mendobrak Batasan dalam Berekspresi bersama Dewi’s Luxe MarketDewi Fashion Knights: Puncak Perayaan Seni Persembahan MAHIJA dan Hian TjenRepresentasi Unik Warna Mode Korea Selatan dari LIE by Lee Chung Chung dan Vegan Tiger
(Foto: Getty Images)