Di Jakarta Fashion Week 2024 lalu, Infinix menghadirkan serangkaian show bersama empat jenama mode ternama dengan tema “Get The Spotlight”. Tema tersebut terinspirasi dari produk terbaru mereka yaitu smartphone seri Zero 30 4G dan 5G yang hadir dengan teknologi komunikasi terkini, desain yang stylish, dan cocok untuk semua orang yang berjiwa muda.
Sebagai teknologi yang mempermudah gaya hidup, Infinix seri Zero 30 merupakan smartphone yang memiliki teknologi mumpuni untuk menghasilkan konten menarik bagi para Content Creator. Bedanya, semua orang dapat lebih mudah mendapatkan spesifikasi terbaik karena smartphone ini dijual dengan harga terjangkau tanpa mengesampingkan kualitas teknologi.
Melihat Jakarta Fashion Week sebagai benchmark pagelaran fashion nasional dan tengah aktif bergerak ke level global, Infinix merasa bahwa kolaborasi dengan Jakarta Fashion Week 2024 akan menjadi sebuah partnership yang dapat mendukung berbagai jenama Indonesia sekaligus menyampaikan value mereka secara kreatif dan akurat.
Latar belakang di atas dituangkan melalui hasil karya empat jenama mode pilihan yaitu MORAL dalam kolaborasi bersama jenama sepatu Christin Wu, Danjyo Hiyoji, serta Sean Sheila. Keempat jenama ini memiliki visi yang serupa dengan Infinix dalam aspek kreativitas dan menggapai interest kalangan muda melalui karya-karya mereka yang selalu relevan, trendi, dan kaya akan konsep.
Adaptasi Eksterior Infinix Zero 30 dalam Sebuah Koleksi Mode
Jenama Danjyo Hiyoji selalu dikenal dengan gebrakan mereka dalam menyajikan koleksi yang terasa segar dan sefrekuensi dengan generasi muda. Disampaikan oleh desainer Michael Simiadi dari Danjyo Hiyoji, koleksi berjudul "
SOPHOMORE" kali ini mengangkat profil desain dari eksterior
handphone Infinix Zero30. Mulai dari penggunaan warna
cream yang sesuai dengan
casing dari
smartphone Infinix
hingga pembuatan potongan pola yang banyak menggunakan teknik
curve atau lengkung seperti lekuk Infinix Zero30.
Koleksi busana yang dihadirkan pun menggunakan banyak penerapan
cutting yang kreatif dan berkesinambungan berpadu dengan elemen-elemen unik seragam sekolah. Ya, sesuai dengan tema
"SOPHOMORE", yang berarti tahun kedua dalam tatanan kelas di sekolah atau universitas, Danjyo Hiyoji mengangkat makna eksplorasi seseorang yang sudah mulai menemukan
groove yang tepat untuk dirinya sendiri. Hal ini terlihat dalam padupadan eksentrik dan
eyecatching yang membuat koleksi ini kian menarik.
(Koleksi
"SOPHOMORE" dari Danjyo Hiyoji)
Jas sekolah dengan warna
navy blue dibuat lebih
fashionable dengan
cutout lengkung. Sementara itu penggunaan
raw finish denim hingga
motif kotak-kotak biru juga memberi kesan
vintage ketika dipadukan dengan warna
beige khas seragam sekolah.
Tak berhenti sampai di situ. Danjyo Hiyoji juga menawarkan sejumlah busana berdesain kasual namun ber-
statement seperti
dress dengan aksen
ruching sampai
baloon sleeves dalam warna
lime green muda yang nampak segar dan
youthful.
Untuk memperkuat koleksi kolaborasi dengan Infinix kali ini,
show diakhiri dengan sejumlah model yang mengenakan tas
smartphone trendi sambil membawa
handphone Infinix Zero30 sebagai pelengkap
total look mereka.
Baca juga: Fashion Force Award 2023: Merayakan Eksplorasi Gaya dan Inovasi di Dunia Mode
Perayaan Persahabatan ala MORAL + Christin Wu
Berbagi pertemanan dalam sebuah industri yang sama adalah sebuah aset yang sangat berharga bagi semua pelaku industri kreatif. Hal ini sangat disadari oleh pemilik jenama MORAL, Andandika Surasetja dan Christin Wu. Mereka telah menjalin persahabatan dari 2017 ketika bertemu dalam nominasi Fashion Force di Jakarta Fashion Week. Tak heran rasanya jika kolaborasi di Jakarta Fashion Week 2024 ini terasa menjadi sebuah momen
full circle yang sangat berarti.
Dalam bersinergi membangun koleksi ini, MORAL dan Christin Wu mengeksekusi berbagai material yang memiliki tingkat kesulitan tinggi namun memberikan hasil yang sangat menawan.
Mulai dari penggunaan bahan
genuine leather dalam bentuk jaket
biker atau
oversized vest, hingga jenis bahan metalik yang struktural namun membentuk
balloon dress yang sangat
chic dan
edgy. Sebagai jenama sepatu wanita yang berspesialisasi di
heels, Christin Wu pun bereksplorasi dengan penggunaan bahan
tulle yang diolah menjadi
ruffles dan
draping yang memeluk betis untuk mempercantik koleksi sepatunya.
Permainan warna hitam, putih,
silver, dan merah gelap menambah kesan misterius. Apalagi ditambah dengan permainan pola busana yang matang dan permainan proporsi yang
risque, seperti memadukan
high cropped oversized biker jacket dengan dasi panjang dan
super mini skirt. Untuk tampilan ini, Christin Wu memadukannya dengan sepatu yang melilit tinggi di kaki jenjang para model. Sungguh permainan gaya yang tak biasa yang memadukan ide
feminine dan
tomboy sekaligus.
Sebagai penghargaan perjalanan kedua jenama dalam berkiprah di industri mode Indonesia selama ini, MORAL dan Christin Wu pun menampilkan desain-desain
signature mereka yang telah mengalami banyak pengembangan dari waktu ke waktu.
Baca juga: Representasi Unik Warna Mode Korea Selatan dari LIE by Lee Chung Chung dan Vegan Tiger
Self-acceptance dari Sean Sheila
Sebagai sebuah
designer brand, Sean Sheila tidak pernah gagal dalam menyematkan makna-makna mendalam dalam koleksi
fashion-nya. Lagipulan, bukanlah sebuah hal yang berlebihan untuk menyebut berbagai garmen rancangan Sean Sheila sebagai
wearable art.
Dalam koleksi kali ini, Sean Sheila berfokus pada konsep
fashion keberlanjutan dan bagaimana mereka bisa menggunakan rancangan-rancangan lama mereka ke dalam sebuah koleksi baru yang lebih dekat ke sisi
ready to wear.
Tanpa berkompromi dalam segi makna dan presentasi, Sean Sheila menampilkan lebih banyak model rancangan yang dapat di
style up maupun
style down untuk sehari-hari. Contohnya kemeja putih berkerah lebar dengan motif bunga yang memiliki efek
spray paint, jas rapi dengan garis bahu lebar yang
raw namun
edgy, serta setelan senada dengan detail
top stitching kontras dan juntaian benang-benang.
Koleksi ini juga menggunakan bahan musiman yang dibuat dari batang dan akar pohon yang dikirim langsung dari Jepang. Dilihat dari asal material dan proses pembuatannya, koleksi ini bagaikan wujud
brand value Sean Sheila dalam menghargai alam dan mengutamakan
waste conscious di industri mode.
Lebih lanjut, duo perancang, Sean Loh dan Sheila Agatha, menyampaikan bahwa mereka ingin memberi kesan
raw dan organik dalam koleksi yang sangat
well made.
Pilihan artistik tersebut didasarkan pada keinginan mereka untuk menyampaikan pesan
self acceptance melalui koleksinya. Tak perlu sungkan atau ragu untuk menunjukkan siapa diri kita sebenarnya sesuai proses hidup dan
vulnerabilities masing-masing orang. Karena semua orang tidaklah sama dan sangat beragam keunikannya.
Ikuti terus info terkini seputar pagelaran Jakarta Fashion Week 2024
di situs ini dan
JFW.TV, juga bisa klik saja media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini:
Instagram,
Facebook,
TikTok,
X, dan
Pinterest.
(JFW)
Baca Juga:Selebrasi Mode Lintas Generasi melalui Jakarta Fashion Week 2024Semakin Trendi dengan Hiasan Kepala
Mengemas Wastra Nusantara dalam Mode Modern
(Foto: Getty Images)