Ciri khas gaya berbusana romantis lekat dengan bayang-bayang buku dongeng klasik, dengan unsur vintage dan gaya hyper feminin yang kini telah kembali menjadi tren. Namun, jika yang terpikirkan adalah busana sebatas gaun dan bunga, maka Anda perlu memperluas definisi dari gaya romantic dalam fashion dan lebih memahami lagi apa itu prinsip-prinsip dari gaya tersebut.
Gaya romantic atau romantic style adalah sebuah sub aliran fashion yang memiliki emfasis pada gaya keperempuanan atau ladylike namun tidak terbatas penggunaannya hanya untuk wanita. Identik dengan renda, ruffles, gaun bervolume dan rok tumpuk serta sentuhan floral berwarna-warna pastel, gaya berbusana ini dapat juga diterapkan pada aneka jenis garmen bahkan pada menswear.
Belakangan ini unsur-unsur renda dan pita begitu digandrungi oleh para pemerhati mode, mulai dari yang hyper feminine dreamy core, hingga yang dipadukan dengan unsur maskulin dan kasual seperti the coquette girl aesthetic. Berikut adalah sejumlah gaya romantic style yang diangkat oleh perancang-perancang Jakarta Fashion Week 2024 beserta ragam variasinya.
Gaya Floral Feminin Manis Koleksi dari Haidee & Orlin
Jenama
womenswear Haidee & Orlin mengangkat sebuah koleksi berjudul
“Tying Infinity Dreams” dalam rangka mengenang perjalanan jenama ini dari awal hingga kini. Koleksi yang menjadi representasi cantik dari rancangan Haidee & Orlin ini mengambil tema
hyper feminin romantic dengan penggunaan detail pita dan aksen renda-renda manis.
Warna-warna yang dipilih pun sangat muda, segar, dan feminin seperti
baby pink, off white, dan
powder blue. Semuanya tersulam apik dalam koleksi yang ramai akan
ruffles, motif floral, renda cantik, serta teknik
quilt yang menyerupai model selimut antik bermotif cantik.
Para model yang berjalan di
runway pun dipercantik dengan aksesori pita-pita di rambut atau hijab, untaian mutiara-mutiara, serta rona riasan merah jambu di area sekitar mata dan pipi.
Baca juga: Harum dan Percaya Diri, Persembahan dari LUX bersama Albert Yanuar, Lisa Ju, dan Didiet Maulana
Rekonstruksi Gaya Era Victoria Rancangan Jenama Starry
Jenama Starrt besutan dari perancang Juliana Ng telah mengukuhkan identitasnya sebagai jenama bergaya
romantic victorian. Ia banyak mengambil inspirasi dari gaya manis perempuan-perempuan di era Victoria, namun dari segi desain dan kerumitan pola busana dibuat lebih cocok untuk penggunaan sehari-hari.
Jika wanita era Victoria banyak mengenakan korset dan
hip padding untuk mengaksentuasi lekuk tubuh, maka Starry menyederhanakan elemen desain ini dengan potongan pinggang yang
body fitting dan model rok-rok
flowy serta
ruffling cantik bertumpuk. Untuk memperkuat kesan
youthful, penggunaan gaya
semi apron membuat gaun yang hadir tampak lebih memikat.
Koleksi dari Starry ini berhasil membawa para penonton untuk masuk kembali ke sebuah era di masa lalu dengan penggunaan material kain
flower lace dan katun bermotif bunga
vintage, tanpa meninggalkan unsur relevansi pada desain-desainnya.
Penerapan Gaya Romantis pada Menswear dalam Koleksi Tanah le Saé
Jenama
romantic masculine milik dua sahabat Denniel Richard dan Andika Wiradiputra memang mengkhususkan diri pada pakaian-pakaian
menswear yang memiliki kesan puitis, cenderung feminin, dan berprinsip
genderless.
Koleksi yang mereka bawa ke Jakarta Fashion Week 2024 ini berjudul
“Ann:Melancholy” dan terinspirasi langsung dari sosok nenek sang perancang. Sosok Oma Anne yang kuat namun tetap anggun diabadikan dalam koleksi yang memiliki gaya klasik Eropa era 50-60-an.
Sarat akan aplikasi bunga
handmade origami dan
crochet, bahan
lace rajut, serta kain-kain
sustainable dari
dead stock, koleksi ini menjadi bukti bahwa gaya feminin dan romantis bisa juga diterapkan dalam busana
menswear.Baca juga: Fashion Force Award 2023: Merayakan Eksplorasi Gaya dan Inovasi di Dunia Mode
Isshu: Ketika Romantisme bertemu Retro Modersnism
Jenama aksesori Isshu menjadi pemenang penghargaan Fashion Force Awards 2023 dengan memadukan estetika romantis dan gaya
clean modern sekaligus. Dirancang dengan
influence retro modern, jenama tersebut menciptakan sebuah koleksi penuh nostalgia namun juga kreatif inovatif.
Isshu dalam koleksi yang memiliki kesan
sailor moon wedding-esque ini juga bermain dengan batas-batas
menswear dan
womenswear, ditutup apik dengan
finale pernikahan yang semakin memperjelas permainan gender di sini.
Koleksi ini menawarkan nuansa hitam dan putih, dominasi
cutting yang bersih dan rapi, tetapi diperkaya dengan sentuhan
ruffles dan rok balon yang cenderung romantis. Aksesori yang ditampilkan juga memiliki bentuk-bentuk yang unik, seperti tas tentang segititga dan aksesori silver berbentuk mawar.
Ikuti terus info terkini seputar pagelaran Jakarta Fashion Week 2024
di situs ini dan
JFW.TV, juga bisa klik saja media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini:
Instagram,
Facebook,
TikTok,
X, dan
Pinterest. (JFW)
Baca Juga:Eksplorasi Penuh Visi Jan Sober, Rama Dauhan Design Studio, dan Byo di Panggung Dewi Fashion KnightsDewi Fashion Knights: Puncak Perayaan Seni Persembahan MAHIJA dan Hian TjenInfinix Menangkap Esensi Gen Z bersama MORAL dan Christin Wu, Danjyo Hiyoji, dan Sean Sheila ke Jakarta Fashion Week 2024
(Foto: Dok. Jakarta Fashion Week)