Lomba Perancang Mode (LPM) kembali lagi tahun ini dengan warna baru. Pandemi yang melanda seluruh dunia sejak awal 2020 membuat banyak pelaku kreatif kembali ke hal-hal esensial dalam mencipta, termasuk menggali kembali akar asal mereka.
Karena itulah, tema “Esensi Indonesiana” dipilih sebagai tajuk LPM 2021. Lewat tema ini, Jakarta Fashion Week menantang peserta untuk menerjemahkan identitas serta kontemporer Indonesia.
Dalam JFW Talks The Road to LPM 2021: Meet The Alumni & Judges yang berlangsung pada 7 September 2021, Hian Tjen, desainer alumni LPM yang tahun ini juga menjadi salah satu juri LPM 2021 mengungkapkan, “Esensi Indonesia itu buat saya adalah tentang budaya. Budaya kita sangat beragam. Tiap daerah bahkan punya cara mereka sendiri dalam membuat kain.”
“Akan menarik melihat bagaimana peserta bisa menerjemahkan konsep ‘Esensi Indonesiana’ dalam karya mereka. Apakah itu dengan menggunakan motif-motif kain tradisional atau lewat siluet yang khas Indonesia,” kata Sheila Rachmat, Head of Marketing and Communications Asian Pacific Rayon, di kesempatan yang sama.
"Lewat tema Esensi Indonesiana, Jakarta Fashion Week menantang peserta untuk menerjemahkan identitas serta kontemporer Indonesia."
Asia Pacific Rayon bersama dengan Lazada dan Istituto Marangoni adalah
partner penyelenggaraan LPM 2021. Keterlibatan Asia Pacific Rayon juga memberikan warna baru dalam gelaran LPM tahun ini, yakni melalui kehadiran APR Award.
Lebih lanjut, Sheila menjelaskan APR Award adalah penghargaan khusus yang akan diberikan juri kepada peserta yang berhasil menerjemahkan tema “Esensi Indonesiana” menggunakan bahan rayon.
Realisasi koleksi menggunakan bahan rayon adalah salah satu syarat LPM 2021. Dari 10 sketsa yang dikirimkan peserta, dua di antaranya harus dapat direalisasikan menggunakan bahan rayon. Peserta yang terpilih masuk ke fase semifinal kemudian diminta merealisasikan lima dari 10 sketsa mereka untuk dipresentasikan di hadapan juri di Jakarta, termasuk desain menggunakan materi rayon.
Di fase ini, Hian mengingatkan bahwa pemahaman peserta akan koleksinya dari segala sisi menjadi amat krusial, baik itu dari sisi konsep, teknik eksekusi, hingga rencana komersial. “Hal-hal kecil seperti
styling juga menjadi penting,” kata Hian. Untuk itu, bagi para peserta dari luar kota, panitia menyarankan koleksi yang dikirim ke Jakarta juga disertai tutorial
styling agar peserta bisa mempresentasikan hasil rancangan mereka dengan maksimal.
Selain itu, Hian mendorong para peserta untuk kreatif dan imajinatif dalam mengeksplorasi material. Bahan rayon yang cenderung
flowy dan lemas bisa dibuat lebih berstruktur dengan tambahan kain keras di bagian dalamnya sehingga menghasilkan siluet yang unik.
Sheila juga menjelaskan betapa bahan rayon bisa sangat fleksibel. Bukan hanya memungkinkan berbagai eksplorasi teknik saat menjahit bahan ini, serat rayon juga bisa diolah dengan campuran serat katun dan material lain sehingga memberikan efek kain yang berbeda.
Penasaran dengan hasil karya mereka? Nantikan pergelaran koleksi finalis LPM 2021 di Jakarta Fashion Week 2022.