Tahun ini, LaSalle College Jakarta kembali berpartisipasi dalam Jakarta Fashion Week (JFW) 2021. Menghadirkan karya proyek akhir studi enam desainer muda berbakat LaSalle College yang dibungkus dalam
show berjudul “Elementum”. Harapannya, karya mereka ini bisa menjadi langkah awal untuk bisa bekerja sama dengan desainer-desainer lainnya.
Veronica Natasha Tanwijaya
Penampilan pertama adalah koleksi Veronica Natasha Tanwijaya yang berjudul “Mulier Vero”. Koleksi yang terinspirasi dari fashion era 50-an ini memamerkan busana
ready-to-wear yang menampakkan kesan feminin dan sekaligus elegan. Cocok untuk profesional kekinian.
Chyntia Odelia
Sementara itu dari koleksi “Salvation Dollies”, Chyntia Odelia menginspirasi penggunaan metode
upcycling secara
high fashion sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung
fashion yang berkelanjutan. Terinspirasi dari era Perang Dunia II di mana setiap perempuan berkreasi untuk memanfaatkan pakaian sehari-hari agar tidak jadi limbah, Chyntia ingin memperkenalkan produk yang tak hanya
fashionable namun juga bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Vionica Priskila
Desainer lainnya, Vionica Priskila menampilkan koleksi
ready-to-wear yang berjudul “Réapparaître”. Koleksi ini menggunakan kain tradisional dari Sulawesi Utara, bantenan. Dengan sentuhan gaya
simple, feminin
, dan
modern, Vionica ingin koleksi ini bisa membangkitkan minat dan kesadaran geneari muda untuk melestarikan kain tradisional Indonesia.
Shinta Chandra
Sementara itu Shinta Chandra mempersembahkan koleksi “Wacinwa” yang terinspirasi dari salah satu akulturasi budaya yang ada di Yogyakarta, China-Jawa. Dengan teknik
lasercutting, tokoh-tokoh dalam cerita Wacinwa yang menjadi ciri khas utama dalam koleksi ini diwujudkan dalam bentuk pakaian
ready-to-wear yang modern dan
fashionable.
Sherly Lovent
Koleksi kelima, Sherly Lovent menampilkan “Warna” yang terinspirasi dari terapi warna yang dipercaya dapat digunakan untuk menyeimbangkan aura yang mengelilingi tubuh. Koleksi ini menggunakan warna yang
bold dan
colorful. Selain itu, kain yang digunakan pun juga ramah lingkungan dengan pencampuran teknik
digital printing dengan detail bunga periwinkle.
Tania Segamaocia
Penampilan terakhir adalah koleksi dari Tania Segamaocia yang menampilkan koleksinya berjudul “The Myth”, terinspirasi dari mitos pada kegiatan mendulang intan di Kalimantan Selatan. Dengan paduan teknik
silk painting dan
fabric hand painting yang menjadi ciri khas koleksi ini, Tania menggabungkan semua aspek tersebut menjadi satu koleksi pakaian yang modern dan
wearable.