December 6, 2024
News
Thursday, 26 Oct 2017
Senayan City telah menemani perjalanan Jakarta Fashion Week sepanjang separuh dekade penyelenggaraannya. Mal prestisius ibukota yang telah menyongsong tahun keduabelasnya ini menampilkan intepretasi terbarunya dalam menampilkan dukungan, tak hanya kepada Jakarta Fashion Week, tetapi juga industri kreatif Indonesia. Dengan menggandeng tiga label kenamaan Tanah Air yang konsisten mengangkat kekayaan budaya Indonesia dalam karya-karyanya, kali ini Senayan City mengusung tajuk LANGKAH "Weaving the Flavours of Transformation".
Menggandeng pula Hotel Indigo Bali, Senayan City mendorong para desainer untuk mengambil inspirasi dari kearifan lokal dua destinasi yang dijagokan di Indonesia, yaitu Bali dan Yogyakarta. " Dengan menggandeng tiga label yang konsisten menggali kearifan lokal dalam setiap karyanya, konsep ini diharapkan dapat membawa Indonesia dikenal hingga mancanegara.," kata Veri Y Setiady, CEO Senayan City.
Paulina Katarina merupakan brand Indonesia Fashion Forward yang diusung oleh dua kakak beradik Surya Paulina dan Ratna Katarina. Desainer asal Pulau Dewata ini konsisten menampilkan koleksi resort wear sebagai ciri khas mereka. Di Jakarta Fashion Week 2018, kedua saudari ini menghadirkan koleksi bertajuk "Berdaya" yang menampilkan keindahan kain tradisional Bali dalam potongan yang feminin dan gradasi warna-warna ceria, seperti kuning, biru, dan merah.
Sementara Teduh by Hakim Satrio, hasil jalinan tangan fotografer mode kawakan, mengusung tema "Padang Galak" untuk koleksinya. Nama ini diambil dari pantai di Sanur, Bali, yang ini memiliki keindahan sekaligus sisi gelap yang dituangkan sang desainer dengan media kain linen dari Bali dan didominasi motif tartan dan plaids.
Alumni Lomba Perancang Mode yang dikenal dengan intensitasnya dalam menggunakan Lurik Yogyakarta pada setiap rancangannya, Lulu Lutfi Labibi, menampilkan koleksi bertajuk "Persimpangan". Koleksi ini merupakan lanjutan dari koleksi sebelumnya, "Perjalanan dan Tirakat". Koleksi ini menonjolkan cutting asimetris nan edgy yang merupakan ciri khas sang desainer. Kesan organik yang tidak menyia-nyiakan tiap helai benang semakin kuat terlihat dengan aksen unfinished hemlines dan fringe yang diaplikasikan dalam berbagai artikel, seperti rok lilit, dress bersiluet longgar, hingga berbagai varian outer.
Penulis: Zea Zabrizkie
Latest News