News

Inovasi Mode Indonesia Fashion Forward

Saturday, 21 Oct 2017

by JFW

Jakarta Fashion Week terkenal dengan inovasinya dalam menggagas berbagai program, salah satunya adalah Indonesia Fashion Forward. B.Y.O, PVRA, dan Reves Studio, para desainer hasil gemblengan Indonesia Fashion Forward, menampilkan karya mereka dalam perayaan satu dekade Jakarta Fashion Week. Konsisten menyuguhkan karya-karya terbaru yang penuh inovasi, para desainer ini menghadirkan koleksi yang diprediksi menjadi tren tahun depan.

Gigih membuat industri mode Indonesia memasuki pasar mode international dan membuat pelaku industri melihat peluang sekaligus melakukan strategi bisnis yang efektif dan efisien, Indonesia Fashion Forward menampilkan tiga label andalannya dalam sebuah pergelaran yang terdiri dari tiga bagian.

Koleksi pertama yang naik pentas adalah PVRA dengan tema "Woman Warrior". Rancangan alas kaki, bervariasi dari sandal santai hingga sepatu hak tinggi untuk acara resmi. Woman Warrior masih kental dengan gaya khas label besutan Kara Nugroho dan Putri Katianda ini, yaitu aksesori 3 dimensi buatan tangan yang dipadukan dengan warna pastel dan terang serta metalik. Koleksi itu menampilkan sisi wanita yang kuat namun lembut, berani namun tetap feminin.



Berikutnya, tampil koleksi dari Rèves Studio yang menampilkan ragam kain dari katun, renda, dan wol Sycamore untuk koleksi musim Semi/Panas 2018. Koleksi itu terinspirasi dari hijau terang tumbuhan hingga sinar dan kehangatan matahari. Garis rancangannya terlihat begitu klasik, anggun, dan cerdas, mempertegas look busana tanpa meninggalkan kesan feminin. Label karya Karina Widjaja and Karina Pricilla ini sangat menonjolkan keseimbangan antara detail dan kesederhanaan untuk koleksi kali ini. Deretan gaya terbaru itu diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri pemakainya karena palet warna yang dipakai cukup unik, yaitu kombinasi hijau, beige, hitam, dan putih yang mewakili feminitas modern.

BYO mempersembahkan tampilan inovatif dan terkini melalui koleksi rancangannya. Koleksi yang terdiri dari tas tangan, tas genggam, dan atasan tersebut dibuat dari plastik, lateks, dan untuk pertama kalinya, bahan yang terbuat dari kulit. Inspirasinya berasal dari upaya menyaring estetika futuristik yang tetap relevan untuk saat ini. Untuk koleksi musim Semi/Panas 2018-nya, Tommy Ambiyo Tedji, sang otak kreatif di balik label BYO, terinspirasi oleh gerhana matahari total. Menghidupkan kembali fenomena angkasa langka, koleksi anyar ini juga sempat memukau Los Angeles Fashion Week 2018 yang berlangsung sebelum Jakarta Fashion Week 2018. 

Penulis: Febri Fazriati - Tim Liputan Jakarta Fashion Week 2018
Penyunting: Zea Zabrizkie