Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) mengemban tampuk tanggung jawab untuk mendesain berbagai area di penyelenggaraan Jakarta Fashion Week tahun ini. Tujuan utamanya adalah satu, membentuk sinergi antara desain interior dengan desain mode.
Banyak desainer muda Indonesia yang kini merambah pasar dengan membuka toko, baik bersama atau independen, maupun bekerjasama dengan ritel. Namun, penetrasi pasar akan sulit jika produk-produk tidak dipajang dengan tepat agar bisa menarik konsumen.
"Di dunia ritel, desain interior sangat penting untuk membuat suatu produk tampak lebih menarik. Salah satunya dengan penempatan display yang tepat, visual merchandising yang baik, serta komposisi pencahayaan yang cukup," ujar Chrisye Octaviani dari Bitte Design Studio dalam talkshow HDII di Fashion Atrium Senayan City, Senin siang (23/10/2017).
Selain itu, Chrisye juga memberikan tip bagi para desainer muda. Saat ini memang ada kecenderungan usaha label mode yang tidak punya toko, hanya workshop dan online store. Sebagai gantinya, acara bazar dan pop-up store menjamur, menyediakan tempat sementara bagi label tersebut untuk menyuguhkan koleksinya dalam ukuran yang cukup minimalis.
"Untuk label yang sering mengikuti acara pop-up store, saya sarankan berinvestasi di furnitur tahan lama yang mudah dipindahkan dan multifungsi. Jangan lupa buat desain dan warna senetral mungkin agar senantiasa sesuai meski koleksi terus berganti," pungkas Chrisye.
Penulis: Zea Zabrizkie/Tim Liputan Jakarta Fashion Week 2018
Penyunting: Dolly Sylvia/Tim Liputan Jakarta Fashion Week 2018