BINhouse Indonesian Creation terkenal karena menciptakan kain yang cantik dan unik yang terinspirasi oleh warisan kain Indonesia, khususnya batik. Membatik adalah proses peneraan malam di kain tradisional dan telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia.
Didirikan pada 1986 oleh Josephine Komara atau yang lebih dikenal sebagai Obin, BINhouse bermula dari sebuah paviliun kecil yang menawarkan kain tenun tangan untuk keperluan busana dan interior. Kecintaan dan passion Obin terhadap batik, yang berasal dari kenangan masa kecilnya saat melihat ibu dan teman-teman perempuannya mengenakan kebaya yang cantik, dibuat bergaya, dan dibalut batik, mengarah kepada penciptaan sesuatu yang baru. Pada saat batik banyak dibuat pada sutera dan katun yang diperoleh dari luar negeri, Obin berkeinginan membatik pada kain yang lebih halus, yang membawanya untuk memproduksi sutera tenun tangan lokal.
Terlibat sejak proses paling awal, dari pemilihan benang, proses pemintalan dan penenunan, dilanjutkan dengan proses membatik yang cermat dan teliti, hingga tahap pewarnaan, kain yang dihasilkan benar-benar merupakan hasil kerja keras dan cinta dari begitu banyak tangan pengrajin Indonesia yang berdedikasi dan terampil; sehingga menjadi simbol sejati budaya dan warisan Indonesia.
***
BINhouse Indonesian Creation, known for creating exquisite and unique cloth pieces inspired by Indonesian cloth heritage, especially batik; a traditional wax resist process on cloth that has been deemed by UNESCO as an Intangible Cultural Heritage of Indonesia.
Established in 1986 by Josephine Komara or better known as Obin, BINhouse started in small pavilion house offering hand-woven cloth for clothing and interior purposes. Obin’s love and passion for batik, stemming from her early childhood memories of seeing her mother and her lady friends wearing fine, stylishly made, tailored kebaya and wrapped in batik, lead into creating something new. At a time when batik was made on silk and cotton procured from overseas, Obin sough craft batik on a more finer cloth, which led her to craft locally hand-woven silk.
Being involved from the earliest creation process, from selecting the yarn, spinning and weaving process, and through the painstaking and careful wax-resist batik process, and to the dyeing stage, the resulting cloth piece is truly a labor of love created by so many dedicated, skilled hands of Indonesian craftsmen; a true symbol of Indonesian culture and heritage.