News

Esensi Cinta dari Kacamata Punk-Couture Harry Halim

Thursday, 27 Oct 2022

by Inaya Pananto

Perancang busana asal Indonesia yang karyanya telah luas dikenal lingkup dunia mode internasional, Harry Halim, memilih panggung Jakarta Fashion Week 2023 (27 Okotber 2022) untuk menunjukkan koleksi terbarunya yang berjudul The Impossible Love. Koleksi yang merupakan kelanjutan dari koleksi Paris Fashion Week yang berjudul Devotion ini membawa makna bahwa dalam hidup ini apa pun bisa menjadi nyata asal kita memiliki cinta.

Inspirasi utama koleksi ini adalah cerita personal dan pandangan Harry Halim sendiri terhadap cinta bercampur dengan perspektif dari banyak orang-orang di sekitarnya. Cinta yang Harry Halim curahkan ke dalam hasil-hasil karyanya terbaca jelas dari cara ia mengatur tiap detail dari jalannya perunjukan ini. Dari pemilihan aksesori konseptual, pulasan makeup dengan eyeliner grafik, hingga sepatu heels platform yang ekstrem tingginya, semua ia pertimbangkan dengan saksama demi mendukung efek drama maksimal dalam show ini.

(Foto: Pilihan riasan dan aksesori melengkapi koleksi 'The Impossible Love')

Salah satu poin yang selalu ditekankan dalam tiap koleksi Harry Halim tentunya adalah permainan menariknya akan konsep gender dan pakaian. Ia berpendapat bahwa pakaian tidak memiliki gender dan siapa pun bisa mengenakan apa pun yang ia sukai. "Fashion is an expression, it is freedom," adalah sebaris kalimat yang acap kali ia ulang. Cara yang ia pilih untuk mengekspresikan diri melalui desainnya tak dipungkiri benar-benar menjadi refleksi karya seorang seniman.

Mendobrak batasan-batasan normatif dari gender yang ada terutama di Indonesia, ia memakaikan korset kepada model-model lelaki memberikan aksen feminin namun powerful. Secara spesifik mengatakan bahwa ia ingin mengembalikan fungsi dan tren korset untuk laki-laki. Selain korset, terdapat pula jas-jas besar dengan potongan yang tajam dan ekstrem memberi aksen yang seksi dan juga edgy. Sebagi seorang desainer, Harry Halim sukses memberi aksen pada lekuk-lekuk tubuh yang tepat dan mengapresiasi keindahan asli sang pemakai setinggi keindahan pakaian yang dipakai. 

(Foto: Sejumlah looks dari koleksi 'The Impossible Love')

Menggunakan fabrication yang tepat juga merupakan unsur penting dari koleksi ini. Bereksperimen dengan sculpted denim, vegan leather, dan aneka bahan satin dan sutera yang memiliki kilap mewah, ia berusaha menangkap sisi romantisisme dalam desain busana yang kental pengaruh punk dan glam rock-nya. Kreasi permainan polanya pun sangat menarik, dengan juntaian kain yang melingkar-lingkar dari potongan tangan dan hem serta structured ruffles di potongan-potongan samping menambah unsur hyper-feminine. Detail ini menjadi pelengkap antara jukstaposisi apik maskulin dan feminin. 

(Foto: Parade terakhir koleksi 'The Impossible Love' bersama Harry Halim)

Klimaks show ini dibawakan oleh sepasang model lelaki dan perempuan yang mana model lelaki justru mengenakan celana besar putih dan korset putih, sebuah look yang menyerupai gaun pengantin dan model perempuan memakai jas berpotongan maskulin oversized berwarna silver metalik penuh. Permainan ini menjadi detail menarik menutup koleksi The Impossible Love dari Harry Halim di panggung Tanah Air pertamanya.

Nantikan terus info terkini seputar pergelaran Jakarta Fashion Week 2023 di situs ini dan JFW.TV, juga bisa klik saja media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan Pinterest. Informasi seputar LPA 2023 bisa didapatkan di sini. (JFW)

Baca juga:
'The Alpha Female' Kekuatan Mode dari Perempuan untuk Perempuan
Bergerak di Antara Waktu dalam Desain
Membaca Tren Sport Apparel untuk Gen Z


Foto: Dok. JFW