December 6, 2024
News
Friday, 28 Oct 2022
Sejumlah 36 rancangan Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) menjadi menu penutup di hari kelima Jakarta Fashion Week (JFW) 2023, 28 Oktober 2022. Bertempat di City Hall Pondok Indah Mall 3, peragaan gaun pengantin yang disponsori oleh InterContinental Jakarta Pondok Indah memberikan banyak tawaran segar dalam desainnya.
Era Soekamto, perwakilan IPMI yang juga menampilkan rancangannya malam ini merincikan secara detail bahwa masing-masing desainer menampilkan tiga karya. “Dua belas desainer dalam satu panggung, it will be fun,” ujarnya sambal tersenyum. Bertema Moonlight Whisper, mereka kompak menampilkan gaun pengantin putih. Andreas Odang, anggota IPMI lainnya mengatakan, “Hari ini nuansanya putih, tapi dengan karakter masing-masing desainer yang berbeda-beda.”
Benar saja, masing-masing desainer memang menampilkan karya masing-masing yang kontemporer dan otentik.
Dibikin Merinding
Catwalk JFW dibikin merinding ketika terdengar alunan gamelan dan show dibuka oleh tiga gaun pengantian rancangan Era Soekamto. Sebagai pembuka peragaan, Era mempersembahkan gaun pengantin dengan traditional looks. Kebaya dan kain batik putih mengilap, sepatu putih, serta kerudung putih yang terbentang menghadirkan suasana magis dan sakral. Tentunya, looks tersebut dilengkapi dengan ronce melati di sanggul.
Suasana tersebut tetap terjaga oleh rancangan-rancangan Ghea Panggabean yang menghadirkan gaun pengantian Bali yang menonjolkan warna keemasan. Kemben yang khas Bali dikreasikan sedetail mungkin.
Denny Wirawan juga menjadi salah satu desainer yang menghadirkan traditional looks dalam rancangan gaun pengantinnya. Namun, ia juga mengombinasikannya dengan lengan yang mengembang ala Victorian. Ia memberikan teknik drapping yang membentuk pita besar di bagian dada.
(Foto: Rancangan Era Soekamto, Ghea Panggabean, dan Denny Wirawan dalam Moonlight Whisper di JFW 2023, dipersembahkan oleh InterContinental Jakarta Pondok Indah)
The Oriental Wedding
Sementara itu, tampilan tradisional Oriental Wedding dipersembahkan oleh Priyo Oktaviano. Ia menghadirkan gaun pengantin cheongsam dengan nuansa putih keemasan. Siluet yang dihadirkan elegan dan feminin. Potongan backless menambah kesan mewah.
Masih membawakan gaun pengantin Asia Timur, Danny Satriadi mengangkat kebudayaan Jepang dalam rancangan gaun pengantinnya. Ia yang memang banyak mengeluarkan koleksi pribadinya yang ia dapat dari Jepang untuk ditambahkan ke dalam rancangan ini. Agar tidak ada kain koleksi yang dipotong, teknik drapping dan origami menjadi pilihannya.
(Foto: Rancangan Priyo Oktavianto dan Danny Satriadi dalam Moonlight Whisper di JFW 2023, dipersembahkan oleh Intercontinental Jakarta Pondok Indah)
Modern, Sederhana, Elegan
Nuansa lain disuguhkan oleh para desainer IPMI lainnya dengan karakter masing-masing. Liliana Lim membawakan rancangan yang sederhana dan elegan. Dress putih yang tak menjuntai sampai ke lantai seperti gaun pernikahan pada umumnya dan kain polos tanpa payet sama sekali menjadi bagian pertunjukannya. Sebagai bonus, Liliana juga menunjukkan rancangan gaun pengantian yang terinspirasi dari Hanbok Korea yang indah.
Eridani mengejutkan dengan menampilkan gaun pengantin yang barangkali desainnya tidak pernah terpikirkan. Ia mengeluarkan gaun pengantian yang sangat kasual dan sederhana dengan model long coat putih. Coat tersebut dikombinasikan dengan celana serta rok tule putih.
(Foto: Rancangan Liliana Lim dan Eridiani dalam Moonlight Whisper di JFW 2023, dipersembahkan oleh Intercontinental Jakarta Pondok Indah)
Pengantin Futristik
Chossy Latu juga mengejutkan dengan dekonstruksi gaun pengantian yang dibawakannya. Ia menonjolkan warna perak ke dalam rancangannya melalui outer yang menutup crop top dari material renda. Ia juga menghadirkan gaun pengantin dengan model coverall perak yang siluetnya tampak seksi. Tak lupa ia menambahkan topi bulat dan sarung tangan dengan detail bulu.
Warna keperakan juga mengilhami Andreas Odang dalam merancang karyanya. Menyebut rancangannya sebagai kostum, Andreas menambahkan kesan futuristik melalui aksesori rancangan Rinaldy Yunardi dalam tampilannya. Andres menghadirkan potongan mengikuti bentuk motif kain brokat yang dibawakannya. Siluetnya tegas dan tinggi di bagian bahu ke leher sehingga menyerupai kostum dalam film-film sci-fi.
(Foto: Chossy Latu dan Andreas Odang dalam Moonlight Whisper di JFW 2023, dipersembahkan oleh Intercontinental Jakarta Pondok Indah)
Gaya Victorian Baru
Ivan Gunawan membawakan gaun pengantin dengan siluet yang sangat seksi. Ivan menggunakan material seamless dan memasukkan korset ala Victorian ke dalam rancangannya. Namun, tidak seperti gaya Victorian yang serba mengembang, Ivan justru membuat siluet yang jatuh dengan potongan slim dan belahan tinggi.
Sementara, mengikuti pakem gaya Eropa, Sebastian Gunawan menghadirkan gaun pengantin yang mengembang dengan lapisan tule. Ia juga memasukkan unsur keemasan dalam bahan renda (lace) yang dipilihnya. Uniknya, ia juga memiliki satu koleksi yang menggunakan teknik layering dengan siluet yang lebih sederhana.
Didi Budiarjo sebagai penutup peragaan IPMI, menampilkan gaun pengantin bergaya Eropa dengan mengadaptasi desain di bagian leher yang penuh ruffle serta lengan yang plumpy. Tak hanya itu, bagian bawah gaunnya pun juga didesain mengembang.
(Foto: Rancangan Ivan Gunawan, Sebastian Gunawan, dan Didi Budiarjo dalam Moonlight Whisper di JFW 2023, dipersembahkan oleh Intercontinental Jakarta Pondok Indah)
Ikuti terus info terkini seputar pergelaran Jakarta Fashion Week 2023 di situs ini dan JFW.TV, juga bisa klik saja media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan Pinterest. Informasi seputar LPA 2023 bisa didapatkan di sini. (JFW)
Baca juga:
Flowy Fabric dalam The City of Tales Show
Esensi Cinta dari Kacamata Punk-Couture Harry Halim
Bergerak di Antara Waktu dalam Desain
Foto: Dok. JFW
Latest News