News

Kombinasi Fashion dan Teknologi Persembahan Infinix di Jakarta Fashion Week

Tuesday, 8 Oct 2024

by JFW

Jakarta Fashion Week telah dikenal sebagai ajang kolaborasi kreatif di industri mode dan kecantikan, baik di antara jenama maupun perancang dan muse. Namun, sejak awal, kesempatan kolaborasi terbuka lebar bahkan untuk lintas industri. Tidak melulu antar pelaku kreatif, sejumlah show di Jakarta Fashion Week merupakan pertemuan antara jenama atau perancang mode dengan jenama dari industri lain, seperti teknologi.

 

Di Jakarta Fashion Week 2024 lalu, contohnya, terjadi kolaborasi menarik antara tiga jenama mode ternama, yaitu Danjyo Hiyoji, MORAL yang berkolaborasi dengan jenama sepatu Christin Wu, serta Sean Sheila, dengan jenama ponsel inovatif, Infinix. DNA dari Infinix sendiri berfokus pada inovasi yang mengarah kepada masa depan atau futuristik. Unsur ini tampak jelas dari desain bodi ponsel yang modern namun elegan, dipasarkan terutama untuk generasi muda. 

 

Untuk menciptakan show yang unik dan berkesinambungan, Infinix mempersembahkan koleksi dari tiga jenama ternama yang berkreasi sesuai dengan warna dan keunikannya masing-masing, tapi semua memiliki tema besar konsep futuristik. Implementasi desain dari satu payung tema yang sama ternyata dapat begitu beragam. 

 

Koleksi Danjyo Hiyoji Bawa Suara Cerah, Muda, dan Eksperimental

Danjyo Hiyoji, jenama lokal yang dikenal dengan rancangan-rancangan yang dipengaruhi gaya streetwear dan dikepalai oleh duo desainer Dana Maulana dan Michael Simiadi, membawa sebuah koleksi berpalet warna cerah segar, terinspirasi dari warna dan desain bodi ponsel Infinix. 

Foto: Koleksi dari Danjyo Hiyoji
 

Koleksi ini didominasi dengan warna krem, biru, serta denim, tapi terdapat sejumlah artikel dengan letupan warna hijau neon yang eye-catching. Tak hanya dari bentuk ponsel Infinix, rancangan koleksi ini juga terinspirasi oleh gaya baju seragam sekolah yang preppy dan klasik. Seragam sekolah ini dibuat lebih modern dan eksperimental, menggunakan teknik patchwork serta pemilihan bahan yang jatuh dinamis di badan pemakainya.

 

Siluet yang diperkenalkan pun relatif lebih oversized dan exaggerated. Pemilihan detail serta volume dari koleksi ini membuat kesan keseluruhan yang mereka bawa terasa berani dan unapologetic, betul-betul memaknai jiwa dan semangat kaum muda. 


Baca juga: 22 Semifinalis Lomba Perancang Mode Menswear 2024

 

The Cool Girl Theory dalam Koleksi Kolaborasi MORAL dengan Christin Wu

Kolaborasi ini adalah sebuah pertemuan dua sahabat dalam satu panggung mode yang saling melengkapi sesuai keahlian masing-masing. Jenama elevated ready-to-wear MORAL dikenal dengan desain yang lantang, berani, dan edgy, sementara jenama sepatu Christin Wu memiliki spesialisasi dalam memproduksi sepatu heels perempuan yang feminin dan sangat demure. Kontras kedua gaya inilah yang membuat kolaborasi ini terasa begitu menarik dan orisinal.

 

MORAL banyak menghadirkan artikel pakaian yang memiliki siluet kuat seperti cropped biker jacket yang hampir mencapai garis bawah dada, dipadukan dengan rok kulit yang juga amat sangat pendek. Terdapat signature biker vest mereka yang dari segi potongan dan detail telah semakin diperbaharui. Warna yang dibawa memang cenderung edgy dan futuristik seperti hitam, merah, dan chrome silver solid.

Foto: Koleksi kolaborasi antara MORAL dengan Christin Wu
 
 

Siluet kuat dari MORAL diperlembut oleh pilihan sepatu karya Christin Wu, yang walaupun dibuat menggunakan bahan-bahan dari warna senada, tetap mempertahankan sentuhan manis khas Christin Wu. Sepatu heels mereka dipercantik dengan pemasangan hardware silver serta libatan kain tulle sebagai aksen tambahan.


Baca juga: Semifinal Lomba Perancang Mode Menswear: Menampilkan Masa Depan Cerah Fashion Indonesia

 

Utopis dan Menyihir, Koleksi Penuh Makna dari Sean Sheila

Masih seputar tema futuristik, jenama Sean Sheila di bawah pimpinan kreatif pasangan Sean Loh dan Sheila Agatha, mencoba pendekatan yang sedikit berbeda. Tanpa menonjolkan sisi ramai dan modern dari konsep futuristik, mereka menampilkan show yang memiliki kesan puitis sekaligus utopis.

 

Konsep masa depan tentu tidak dapat dipisahkan dari konsep waktu, yang pada manusia lekat kaitannya dengan proses penuaan. Sean Sheila berusaha menangkap esensi magis dari proses penuaan pada diri seorang manusia. Menggambarkan betapa indahnya proses tersebut dan bagaimana kita harus menghargainya.

Foto: Koleksi dari Sean Sheila
 
 

Aplikasi tema ini ke dalam desainnya tampak dari pemilihan detail desain seperti motif bunga spray paint serta detail benang-benang menjuntai di garis jahit. Selain pada keputusan desain, tema ini juga didukung dengan pemilihan model yang hadir dari beberapa golongan usia muda hingga tua. Pulasan makeup natural mengaksentuasi betapa indahnya proses penuaan pada diri manusia.

 

Tahun ini, Infinix akan kembali mempersembahkan sebuah pergelaran mode bersama para desainer penuh talenta. Nantikan hasil kolaborasi mode dan teknologi terbaru hanya di Jakarta Fashion Week 2025 mendatang!