News

Koleksi Penuh Karakter dalam Tema Club Nouveau Persembahan Fashionlink

Tuesday, 22 Oct 2024

by JFW

Show persembahan khusus dari Fashionlink bersama tiga jenama yang semua merupakan alumni program Fashion Force Awards. Judul Club Nouveau merupakan pop culture reference dari klub musik R&B asal Amerika Serikat yang tenar pada masanya. Sesuai dengan pemilihan judulnya ketiga jenama ini hadir dengan referensi unik masing-masing menciptakan sebuah harmoni show yang kaya kontras dan karakter.

Dua jenama
menswear Bluesville dan Pot Meets Pop menghadirkan koleksi pakaian pria yang memiliki estetika berlawanan, diseling oleh koleksi jenama Drunk Dad hadirkan koleksi bi-gender dengan gaya lebih modern coquette meets Y2K.

Filosofi Desain Bluesville yang Berangkat dari Alam 
Jenama menswear Bluesville mengangkat konsep N.P.K atau Nurture.Plenitude.Kinesis menceritakan tentang keseimbangan ekosistem alam dan dinamika perkembangan manusia dalam hidup selaras bersama alam. 

Konsep N.P.K merupakan representasi dari nutrisi alami yang esensial dalam proses tumbuhg kembang tanaman yaitu Nitrogen, Fosfor, dan Potasium. Ke dalam desain, konsep ini diaplikasikan dalam bentuk penggunaan teknik celupan warna natural, patchworking, dan motif print grafis yang detail terinspirasi dari simbol-simbol alam.
 

Foto: Koleksi N.P.K dari jenama Bluesville membuka rangkaian show


Referensi bercocok tanam digaungkan cukup konsisten dalam presentasi koleksi ini. Model-model mengenakan sepatu boots karet AP yang umum digunakan oleh petani untuk melindungi kaki mereka dari kedalaman lumpur dan tanah. Warna dari koleksi ini juga bermain pada warna-warna Bumi seperti cokelat bata, biru denim, krem pucat, dan hijau. 
 

Foto: Tampak dekat dan detail busana rancangan jenama Bluesville


Penggunaan kain linen dan kain tebal berserat semakin memperkuat unsur alami. Siluet relaks dengan layering sederhana memberikan kesan manly yang low maintenance namun tetap rapi dengan karakternya tersendiri. Detail percikan cat acak, perpaduan motif, dan teknik distressing menjadi detail jagoan dalam koleksi ini.


Gaya Unik Khas Drunk Dad Menapaki Jenjang Baru 

Telah berjalan selama lima tahun lamanya, jenama Drunk Dad di bawah arahan kreatif desainer dan all-rounder fashion creator Raynard Randynata memutuskan untuk mengelevasi gaya khas mereka untuk koleksi Jakarta Fashion Week 2025. Dikenal dengan gaya Y2K yang cenderung lembut, artsy, sarat grafis statement dan padu padan formal dan kasual, Drunk Dad menambahkan sedikit twist untuk membuat rancangan mereka lebih menonjol di panggung.
 

Foto: Baris koleksi "The Show Is About To Begin" dari jenama Drunk Dad bersama Creative Director Raynard Randynata


Koleksi yang dibubuhi nama The Show Is About To Begin ini adalah interpretasi elevated dari pakaian kasual untuk laki-laki dan perempuan. Artikel pakaian wajib atau staple pieces seperti kemeja berkancing asimetris, rok pendek dengan pinggiran renda, manset ketat berlapis-lapis, dan aneka rok-rok puffy pendek dipermanis dengan aplikasi bunga organza bulat padat dan sejumlah detail peek-a-boo cutout. Lagi-lagi, detail bunga minimalis menjadi salah satu unsur desain yang mencolok dalam koleksi ini.
 

Foto: Tampak dekat dan detail rancangan dari jenama Drunk Dad


Warna yang diperkenalkan pun cukup tenang dan muted, seperti beberapa shade kelabu, putih, krem, biru pucat. Lineup malam ini juga dilengkapi dengan empat muse merangkap kawan suportif bagi Drunk Dad, Alessandro Georgie (Alegeor), Ian Hugen, Rika Linata, dan Dhira Ragasanmata (Xagittaria). Model dan muses juga menenteng setangkai bunga matahari dalam libatan lembaran kain kulit berwarna coklat menciptakan visual point baru yang menarik melengkapi keseluruhan koleksi yang cenderung lembut.

Baca juga: Fashionlink Presents “Her Heart, Her World”: Koleksi Persembahan dari Hati

 
Interpretasi Gerakan Anti-fashion dan Kultur Skena Musik dari Pot Meets Pop

Kehadiran Pot Meets Pop di Jakarta Fashion Week 2025 tahun ini menandai tahun ke-15 Founder & Creative Director Hendry Sasmitapura dan Head Designer Whendy Oktaviandy berkarya di bawah nama jenama Pot Meets Pop. Kiblat desain dari jenama ini adalah gerakan anti-fashion dari kelompok enam desainer ikonik lebih tenar dengan sebutan The Antwerp Six.

Foto: Barisan koleksi "High, Higher, Highest" dari jenama Pot Meets Pop bersama creative director dan desainer, Hendry dan Whendy


Koleksi bertajuk High, Higher, Highest menyoroti teknik produksi pakaian melalui rekonstruksi. Terlihat jelas dari artikel-artikel pakaian yang nampak merupakan potongan-potongan dari beberapa pakaian yang berbeda disatukan. Warna, motif, kantong, waistband, semua disatukan dengan teknik patchworking dan dan jahit tumpang tindih.
 

Foto: Tampak dekat dan detail dari rancangan jenama Pot Meets Pop

Menariknya, semua pakaian dibawakan dengan sikap acuh tak acuh, styling yang berani dan berkesan seenaknya. Sebuah konsep yang merupakan perpanjangan tangan dari referensi pop culture yang mereka bawa. Siluet busana khas '90-an, rockstar aesthetic, sebuah konsep desain yang sudah melebur menjadi bagian dari gaya hidup bagi banyak orang. Selaras dengan kuatnya warna Pot Meets Pop sendiri yang tidak hanya jenama mode tetapi juga mengusung sebuah gaya hidup yang spesifik.


Dapatkan info terkini seputar pergelaran Jakarta Fashion Week 2025 di situs ini, juga bisa klik media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan Pinterest. (JFW)

 

Foto: Dok.JFW

 

Baca juga: