December 23, 2024
News
Sunday, 17 Nov 2024
Jakarta Fashion Week sebagai ajang tahunan secara khusus selalu menyoroti talenta-talenta di industri fashion Indonesia sembari mempromosikan potensi seni dan kekayaan budaya Nusantara. Jika selama ini Jakarta Fashion Week tidak menggunakan tema yang terlalu spesifik pada sebuah aspek desain, kali ini pendekatannya berbeda. Jakarta Fashion Week 2025 mengangkat tema Future Fusion: Tradition Meets Innovation yang secara khusus menempatkan lampu sorot pada kekayaan budaya dan wastra Indonesia.
Tema ini tentu saja tidak menjadi pembatas bagi pada desainer terlibat untuk tetap berkarya sesuai dengan DNA desain masing-masing, akan tetapi terdapat fokus khusus untuk para jenama yang berkreasi dengan inspirasi budaya Indonesia. Didukung oleh pendekatan interior dan penempatan instalasi yang memiliki embusan napas budaya Indonesia, tema ini terasa semakin menguat.
Cita Tenun Indonesia telah secara konsisten mengangkat seni tekstil tenun Indonesia bekerja sama dengan banyak desainer tanah air, menciptakan ragam presentasi seni dan mode. Di Jakarta Fashion Week 2025, Cita Tenun Indonesia menggandeng tiga jenama mode yang masing-masing mengangkat jenis tenun spesifik dalam desainnya. Show persembahan ini diberi judul Dialektika, yang memiliki arti dialog atau pertukaran pandangan yang rasional untuk mencapai suatu keputusan yang lebih baik.
Mengacu pada konsep pergelaran ini, Dialektika menjadi perwujudan satu kesepakatan, yaitu menjadikan tenun sebagai media berkarya dalam upaya melestarikan warisan budaya Indonesia. Meski terdapat banyak perbedaan, baik dari jenis tenun, pemilihan aplikasi, hingga gaya desain, semua melebur bersatu dalam sebuah kesepakatan yang padu.
Tiga desainer yang berpartisipasi adalah Asha Smara Darra untuk Oscar Lawalata Culture mengangkat Tenun Songket Halaban, Felicia Budi dengan jenamanya fbudi mengkreasikan Tenun Sobi Muna, serta Era Soekamto dalam koleksi bertajuk Pekerti menggunakan Tenun Cual Sambas dan paduan batik tulis Jawa.
Inilah yang melandasi pergelaran persembahan PT Pupuk Indonesia, yang secara eksplisit mengangkat tema keemasan Sriwijaya di Jakarta Fashion Week 2025. Menenun Benang Emas Sriwidjaja pun menjadi tema istimewa pergelaran ini, menghadirkan dua perancang busana ternama, Temma Prasetio dan Maya Ratih, yang mengekspresikan diri melalui serangkaian busana mewah untuk pria dan wanita. Keduanya merayakan keindahan kain tenun tradisional Indonesia.
Foto: Koleksi dari Maya Ratih dalam rangkaian Menenun Benang Emas Sriwidjaja persembahan PT Pupuk Indonesia
Baca juga: Dinamika Modern Busana Formal Kasual Persembahan dari 3mongkis, Haidee & Orlin dan This Is April
BINhouse kembali hadir di Jakarta Fashion Week untuk kesekian kalinya, dan selalu menjadi pergelaran yang dinanti. Membawa tema Sekapur Sirih, tahun ini BINhouse menyajikan parade besar sarat akan keindahan batik dalam ragam motif dan warna yang sungguh menawan, serta aneka desain kebaya yang memikat.
Foto: Sapa meriah koleksi BINhouse di Jakarta Fashion Week 2025
Sebagai sebuah rumah batik yang kemudian berkembang menjadi butik modis, BINhouse di bawah asuhan figur seni dan budaya Obin selalu memberi penghargaan tertinggi kepada seni membatik dan wastra tanpa memberikan kesan pretentious. Sebaliknya, tujuan utama BINhouse adalah membuktikan bahwa batik dan kebaya sebagai salah satu warisan budaya Indonesia bisa menjadi bagian dari kehidupan modern, menembus batas usia dan berbagai aspek lainnya.
Hal baru yang diperkenalkan tahun ini adalah Center Stage, yakni pangggung yang digunakan untuk konferensi pers sekaligus acara talkshow bersama para pelaku di dunia kreatif. Salah satu pembicara dalam sesi ini adalah perwakilan dari Swara Gembira dan Remaja Nusantara.
Swara Gembira adalah sebuah wadah kreatif serta kolektif yang aktif mempromosikan kain-kain Nusantara melalui acara-acara seni dan hiburan yang menarik untuk anak muda. Sementara itu, Remaja Nusantara adalah komunitas remaja berkain yang menjadi bagian dari Swara Gembira. Visi utama mereka adalah kembali menghidupkan penggunaan wastra Nusantara untuk target yang lebih luas, bahwa wastra adalah untuk siapa saja, terlepas dari usia, gaya hidup, dan style. Wastra semestinya menjadi sesuatu yang dapat dikemas dan dipersonalisasikan untuk tiap individu.
Jason Verrel, representatif dari Remaja Nusantara, menyampaikan, “Esensi dari berkain adalah kebebasan berekspresi. Jangan sampai aturan atau stigma (seputar wastra) membatasi eksplorasi berkain.” Ini menjadi semacam argumen untuk menjawab banyak pendapat yang terlalu serius atau pakem seputar berkain, yang membuat banyak orang ragu untuk memulai.
Banyaknya wastra yang ditampilkan secara kekinian dan inovatif di panggung Jakarta Fashion Week 2025 semestinya dapat menjadi sumber inspirasi dan materi yang cukup kuat bagi industri mode Indonesia untuk masuk ke kancah global dan mencapai audiens yang lebih luas lagi.
Dapatkan info terkini seputar pergelaran Jakarta Fashion Week 2025 di situs ini, juga bisa klik media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan Pinterest. (JFW)
Foto: Dok.JFW
Baca juga:
Latest News
December 6, 2024