Dewi Fashion Knights merupakan malam puncak perayaan fashion Jakarta Fashion Week. Setiap tahunnya, DFK selalu membawa nama-nama desainer besar untuk menampilkan rancangan terbaik mereka yang sekaligus menjadi penutup panggung JFW. Tahun ini, Dewi Fashion Knights menampilkan dua nama desainer kebanggaan Indonesia yaitu jenama aksesori MAHIJA dan jenama adibusana Hian Tjen.
Dalam malam selebrasi dan apresiasi seni, panggung istimewa Dewi Fashion Knights selalu menghadirkan eksplorasi yang melampaui restriksi, berani dan penuh visi. Menjunjung tema besar "The Artistry", dua koleksi malam itu menjadi testamen akan betapa tingginya level seni dan industri kreatif Indonesia saat ini. Tanpa meninggalkan akar dan karakter kuat para desainer, mereka mengarungi batas kemungkinan dan berkarya sepenuh hati.
Seni dalam Selubung Misteri, Sebuah Presentasi Viseral dari MAHIJA
Gelap suasana malam itu dipatahkan oleh sebuah video prolog intens yang menopang narasi koleksi berkesan magis dari MAHIJA. Mengambil tema
“Encased Embers”, video prolog itu menampilkan banyak patung-patung batu serta tarian tradisional yang dibawakan dengan penghayatan luar biasa.
Desainer MAHIJA, Galuh Anindita, mengutarakan bahwa alasan dibalik direksi kreatif ini adalah keinginannya untuk bisa membahas dan merayakan kematian.
Sebagai sebuah fenomena yang sama besarnya dengan hidup, ia merasa topik kematian juga dapat diubah menjadi sebuah inspirasi seni yang menggetarkan hati. Hal itu jugalah yang berhasil ia dapatkan pada koleksi kali ini.
Diiringi dengan lagu yang membahana, busana-busana bernuansa
hitam dari MAHIJA turun perlahan menapaki lajur
runway dengan khidmat. Menampilkan juga segmen tarian tradisional yang berhubungan langsung dengan video prolog. Hal ini membuat kombinasi karya busana dan tarian yang bergerak terasa berkesinambungan.
Model-model dirias dengan dandanan semburat warna hitam menyamai
attire yang dikenakan. Terdapat atasan ketat menyerupai manset yang dibuat sepenuhnya dengan
tulle hitam transparan untuk memperkuat kesan dramatis pada tubuh model. Penggunaan sejumlah korset yang merestriksi tubuh memberikan kesan “terkurung” sesuai dengan tema koleksi.
Rata-rata
dress atau bawahan dibuat dengan potongan menyapu lantai untuk memperkuat kesan terseret ketika dibawa berjalan. Semua
looks berwarna hitam dengan ragam transparansi kain ini dibuat menyala dengan padanan aksesori silver yang melengkapi wajah dan tubuh model. Mulai dari kalung yang menjuntai dari garis rahang ke bagian bawah leher, cincin-cincin besar dengan detail guratan khas perhiasan Indonesia, hingga aksesoris tindik yang mempercantik korset.
Malam itu terasa begitu intens dan menyihir para penonton yang menyaksikan langsung kemagisan presentasi seni persembahan dari MAHIJA.
Baca juga: Cerita Magis Kain Ulos dalam Fashion Show Jakarta Fashion Week 2024
Mahakarya untuk Sang Ayah dari Hian Tjen
Hian Tjen sebagai salah satu Kesatria mode yang terpilih untuk mempersembahkan mahakarya terbarunya di panggung Dewi Fashion Knight memilih tema yang sangat personal. Koleksi yang ia beri judul "
Tjen" ini didedikasikan khusus untuk sosok sang ayah.
Dari
influence kultural, koleksi ini kental akan sentuhan budaya Tionghoa mulai dari penggunaan warna merah yang elegan, potongan baju yang menyerupai siluet
cheongsam, serta pemilihan ornamen dan motif bordir yang ia terapkan. Koleksi ini menjadi bentuk seni dari sebuah penghargaan
heritage Hian Tjen sebagai seorang desainer.
Dalam presentasinya, Hian Tjen memasangkan dua model dengan dua pakaian yang mirip namun dengan perbedaan detail.
Look satu menggunakan warna dominan putih dengan sentuhan merah, membawa kesan anggun dan lembut dengan detail pakaian yang cenderung lebih bersih. Sementara itu,
look yang mengiringinya dibuat menggunakan warna yang cenderung lebih gelap dan dibubuhi detail modern dan
edgy.
Presentasi ini mengingatkan kita akan konsep
yin dan
yang yang menekankan dua sisi yang perlu dipertimbangkan dalam segala hal. Jukstaposisi akan kelembutan dan ketangguhan ini membuat pesan keseluruhan koleksi terasa lebih berkesan.
Jenama
couture Hian Tjen sudah lama dikenal dengan
craftsmanship mereka yang rapi dan berkualitas tinggi. Kepiawaian ini kembali ditunjukkan melalui busana
wearable couture, yang meski sekilas tidak semeriah gaun adibusana pada umumnya namun memiliki detail yang luar biasa
intricate dan tak kalah menawan. Restriksi cerdas yang ia terapkan dalam koleksi ini memberi kesan
understated couture yang tengah populer di tahun-tahun belakangan.
Siluetnya bersih dan
sleek, dipercantik dengan sentuhan bordir merah, juntaian
fringe halus berwarna kontras yang menciptakan efek dinamis di
runway. Keseluruhan koleksi terasa sangat dipertimbangkan dengan apik penuh perhatian dan meninggalkan kesan mendalam. Betul adanya bahwa dalam seni, apa yang dibuat dari hati akan sampai juga ke hati.
Simak info terkini seputar pagelaran Jakarta Fashion Week 2024
di situs ini dan
JFW.TV, juga bisa klik saja media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini:
Instagram,
Facebook,
TikTok,
X, dan
Pinterest. (
JFW)
Baca Juga:Jakarta Fashion Week 2024: Inilah Jangkauan Indrawi Koleksi Terbaru Nirada, Glashka, dan Starry
Selebrasi Mode Lintas Generasi melalui Jakarta Fashion Week 2024
Representasi Unik Warna Mode Korea Selatan dari LIE by Lee Chung Chung dan Vegan Tiger
(Foto: Getty Images)