News

Infinix Menangkap Esensi Gen Z bersama MORAL dan Christin Wu, Danjyo Hiyoji, dan Sean Sheila ke Jakarta Fashion Week 2024

Friday, 27 Oct 2023

by JFW

Di Jakarta Fashion Week 2024 lalu, Infinix menghadirkan serangkaian show bersama empat jenama mode ternama dengan tema “Get The Spotlight”. Tema tersebut terinspirasi dari produk terbaru mereka yaitu smartphone seri Zero 30 4G dan 5G yang hadir dengan teknologi komunikasi terkini, desain yang stylish, dan cocok untuk semua orang yang berjiwa muda.
 
Sebagai teknologi yang mempermudah gaya hidup, Infinix seri Zero 30 merupakan smartphone yang memiliki teknologi mumpuni untuk menghasilkan konten menarik bagi para Content Creator. Bedanya, semua orang dapat lebih mudah mendapatkan spesifikasi terbaik karena smartphone ini dijual dengan harga terjangkau tanpa mengesampingkan kualitas teknologi. 

Melihat Jakarta Fashion Week sebagai benchmark pagelaran fashion nasional dan tengah aktif bergerak ke level global, Infinix merasa bahwa kolaborasi dengan Jakarta Fashion Week 2024 akan menjadi sebuah partnership yang dapat mendukung berbagai jenama Indonesia sekaligus menyampaikan value mereka secara kreatif dan akurat. 

Latar belakang di atas dituangkan melalui hasil karya empat jenama mode pilihan yaitu MORAL dalam kolaborasi bersama jenama sepatu Christin Wu, Danjyo Hiyoji, serta Sean Sheila. Keempat jenama ini memiliki visi yang serupa dengan Infinix dalam aspek kreativitas dan menggapai interest kalangan muda melalui karya-karya mereka yang selalu relevan, trendi, dan kaya akan konsep.

Adaptasi Eksterior Infinix Zero 30 dalam Sebuah Koleksi Mode

Jenama Danjyo Hiyoji selalu dikenal dengan gebrakan mereka dalam menyajikan koleksi yang terasa segar dan sefrekuensi dengan generasi muda. Disampaikan oleh desainer Michael Simiadi dari Danjyo Hiyoji, koleksi berjudul "SOPHOMORE" kali ini mengangkat profil desain dari eksterior handphone Infinix Zero30. Mulai dari penggunaan warna cream yang sesuai dengan casing dari smartphone Infinix  hingga pembuatan potongan pola yang banyak menggunakan teknik curve atau lengkung seperti lekuk Infinix Zero30.
 
Koleksi busana yang dihadirkan pun menggunakan banyak penerapan cutting yang kreatif dan berkesinambungan berpadu dengan elemen-elemen unik seragam sekolah. Ya, sesuai dengan tema "SOPHOMORE", yang berarti tahun kedua dalam tatanan kelas di sekolah atau universitas, Danjyo Hiyoji mengangkat makna eksplorasi seseorang yang sudah mulai menemukan groove yang tepat untuk dirinya sendiri. Hal ini terlihat dalam padupadan eksentrik dan eyecatching yang membuat koleksi ini kian menarik.
 
(Koleksi "SOPHOMORE" dari Danjyo Hiyoji)

Jas sekolah dengan warna navy blue dibuat lebih fashionable dengan cutout lengkung. Sementara itu penggunaan raw finish denim hingga  motif kotak-kotak biru juga memberi kesan vintage ketika dipadukan dengan warna beige khas seragam sekolah.

Tak berhenti sampai di situ. Danjyo Hiyoji juga menawarkan sejumlah busana berdesain kasual namun ber-statement seperti dress dengan aksen ruching sampai baloon sleeves dalam warna lime green muda yang nampak segar dan youthful.



Untuk memperkuat koleksi kolaborasi dengan Infinix kali ini,  show diakhiri dengan sejumlah model yang mengenakan tas smartphone trendi sambil membawa handphone Infinix Zero30 sebagai pelengkap total look mereka.

Baca juga: Fashion Force Award 2023: Merayakan Eksplorasi Gaya dan Inovasi di Dunia Mode


Perayaan Persahabatan ala MORAL + Christin Wu

Berbagi pertemanan dalam sebuah industri yang sama adalah sebuah aset yang sangat berharga bagi semua pelaku industri kreatif. Hal ini sangat disadari oleh pemilik jenama MORAL, Andandika Surasetja dan Christin Wu. Mereka telah menjalin persahabatan dari 2017 ketika bertemu dalam nominasi Fashion Force di Jakarta Fashion Week. Tak heran rasanya jika kolaborasi di Jakarta Fashion Week 2024 ini terasa menjadi sebuah momen full circle yang sangat berarti.
 

Dalam bersinergi membangun koleksi ini, MORAL dan Christin Wu mengeksekusi berbagai material yang memiliki tingkat kesulitan tinggi  namun memberikan hasil yang sangat menawan.

Mulai dari penggunaan bahan genuine leather dalam bentuk jaket biker atau oversized vest, hingga jenis bahan metalik yang struktural namun membentuk balloon dress yang sangat chic dan edgy. Sebagai jenama sepatu wanita yang berspesialisasi di heels, Christin Wu pun bereksplorasi dengan penggunaan bahan tulle yang diolah menjadi ruffles dan draping yang memeluk betis untuk mempercantik koleksi sepatunya.

Permainan warna hitam, putih, silver, dan merah gelap menambah kesan misterius. Apalagi ditambah dengan permainan pola busana yang matang dan permainan proporsi yang risque, seperti memadukan high cropped oversized biker jacket dengan dasi panjang dan super mini skirt. Untuk tampilan ini, Christin Wu memadukannya dengan sepatu yang melilit tinggi di kaki jenjang para model. Sungguh permainan gaya yang tak biasa yang memadukan ide feminine dan tomboy sekaligus. 

 
Sebagai penghargaan perjalanan kedua jenama dalam berkiprah di industri mode Indonesia selama ini, MORAL dan Christin Wu pun menampilkan desain-desain signature mereka yang telah mengalami banyak pengembangan dari waktu ke waktu.

Baca juga: Representasi Unik Warna Mode Korea Selatan dari LIE by Lee Chung Chung dan Vegan Tiger


Self-acceptance dari Sean Sheila

Sebagai sebuah designer brand, Sean Sheila tidak pernah gagal dalam menyematkan makna-makna mendalam dalam koleksi fashion-nya. Lagipulan, bukanlah sebuah hal yang berlebihan untuk menyebut berbagai garmen rancangan Sean Sheila sebagai wearable art.
 
Dalam koleksi kali ini, Sean Sheila berfokus pada konsep fashion keberlanjutan dan bagaimana mereka bisa menggunakan rancangan-rancangan lama mereka ke dalam sebuah koleksi baru yang lebih dekat ke sisi ready to wear.

Tanpa berkompromi dalam segi makna dan presentasi, Sean Sheila menampilkan lebih banyak model rancangan yang dapat di style up maupun style down untuk sehari-hari. Contohnya  kemeja putih berkerah lebar dengan motif bunga yang memiliki efek spray paint, jas rapi dengan garis bahu lebar yang raw namun edgy, serta setelan senada dengan detail top stitching kontras dan juntaian benang-benang.
 
Koleksi ini juga menggunakan bahan musiman yang dibuat dari batang dan akar pohon yang dikirim langsung dari Jepang. Dilihat dari asal material dan proses pembuatannya, koleksi ini bagaikan wujud brand value Sean Sheila  dalam menghargai alam dan mengutamakan waste conscious di industri mode.
 
Lebih lanjut, duo perancang, Sean Loh dan Sheila Agatha, menyampaikan bahwa mereka ingin memberi kesan raw dan organik dalam koleksi yang sangat well made.

Pilihan artistik tersebut didasarkan pada keinginan mereka untuk menyampaikan pesan self acceptance melalui koleksinya. Tak perlu sungkan atau ragu untuk menunjukkan siapa diri kita sebenarnya sesuai proses hidup dan vulnerabilities masing-masing orang. Karena semua orang tidaklah sama dan sangat beragam keunikannya.
 

Ikuti terus info terkini seputar pagelaran Jakarta Fashion Week 2024 di situs ini dan JFW.TV, juga bisa klik saja media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: InstagramFacebookTikTokX, dan Pinterest(JFW)
 

Baca Juga:
Selebrasi Mode Lintas Generasi melalui Jakarta Fashion Week 2024
Semakin Trendi dengan Hiasan Kepala
Mengemas Wastra Nusantara dalam Mode Modern


(Foto: Getty Images)