News

Momentum Para Desainer Muda LaSalle College di JFW 2021

Saturday, 28 Nov 2020

by JFW


Tahun ini, LaSalle College Jakarta kembali berpartisipasi dalam Jakarta Fashion Week (JFW) 2021. Menghadirkan karya proyek akhir studi enam desainer muda berbakat LaSalle College yang dibungkus dalam show berjudul “Elementum”. Harapannya, karya mereka ini bisa menjadi langkah awal untuk bisa bekerja sama dengan desainer-desainer lainnya.

Veronica Natasha Tanwijaya

Penampilan pertama adalah koleksi Veronica Natasha Tanwijaya yang berjudul “Mulier Vero”. Koleksi yang terinspirasi dari fashion era 50-an ini memamerkan busana ready-to-wear yang menampakkan kesan feminin dan sekaligus elegan. Cocok untuk profesional kekinian.

Chyntia Odelia

Sementara itu dari koleksi “Salvation Dollies”, Chyntia Odelia menginspirasi penggunaan metode upcycling secara high fashion sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung fashion yang berkelanjutan. Terinspirasi dari era Perang Dunia II di mana setiap perempuan berkreasi untuk memanfaatkan pakaian sehari-hari agar tidak jadi limbah, Chyntia ingin memperkenalkan produk yang tak hanya fashionable namun juga bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Vionica Priskila
 
Desainer lainnya, Vionica Priskila menampilkan koleksi ready-to-wear yang berjudul “Réapparaître”. Koleksi ini menggunakan kain tradisional dari Sulawesi Utara, bantenan. Dengan sentuhan gaya simple, feminin, dan modern, Vionica ingin koleksi ini bisa membangkitkan minat dan kesadaran geneari muda untuk melestarikan kain tradisional Indonesia.

Shinta Chandra 

Sementara itu Shinta Chandra mempersembahkan koleksi “Wacinwa” yang terinspirasi dari salah satu akulturasi budaya yang ada di Yogyakarta, China-Jawa. Dengan teknik lasercutting, tokoh-tokoh dalam cerita Wacinwa yang menjadi ciri khas utama dalam koleksi ini diwujudkan dalam bentuk pakaian ready-to-wear yang modern dan fashionable.

Sherly Lovent
 
Koleksi kelima, Sherly Lovent menampilkan “Warna” yang terinspirasi dari terapi warna yang dipercaya dapat digunakan untuk menyeimbangkan aura yang mengelilingi tubuh. Koleksi ini menggunakan warna yang bold dan colorful. Selain itu, kain yang digunakan pun juga ramah lingkungan dengan pencampuran teknik digital printing dengan detail bunga periwinkle.

Tania Segamaocia
 
Penampilan terakhir adalah koleksi dari Tania Segamaocia yang menampilkan koleksinya berjudul “The Myth”, terinspirasi dari mitos pada kegiatan mendulang intan di Kalimantan Selatan. Dengan paduan teknik silk painting dan fabric hand painting yang menjadi ciri khas koleksi ini, Tania menggabungkan semua aspek tersebut menjadi satu koleksi pakaian yang modern dan wearable.