News

Ria Miranda dan SOE Jakarta Hadirkan Mode Indonesia di Seoul

Thursday, 30 Mar 2017

by JFW

Panggung mode Seoul Fashion KODE Fall/Winter 2017 yang berlangsung pada 28-30 Maret 2017 lalu di Prugio Valley, Gangnam, Korea Selatan, turut diramaikan oleh penampilan koleksi terbaru Ria Miranda dan SOE Jakarta. Keterlibatan kedua desainer IFF Generasi Keempat itu dalam perayaan budaya sekaligus mode Korea Selatan tersebut merupakan hasil kerja sama antara JFW dengan Korean Cultural Center (KCC)  dan Korea Creative Content Agency (KOCCA) yang telah berlangsung selama empat tahun. Bukan kali pertama desainer Indonesia Fashion Forward, program inkubasi hasil kolaborasi antara Jakarta Fashion Week, British Council, dan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia, tampil di Fashion KODE. Ini merupakan keempat kalinya desainer Indonesia tampil di panggung Seoul Fashion KODE. Selain fashion show, untuk memasuki pasar mode Korea, mereka juga akan berpartisipasi dalam trade show, yang berlangsung sepanjang Seoul Fashion KODE Fall/Winter 2017.


Ini adalah debut Ria Miranda untuk publik Korea Selatan. Berbekal koleksi eksklusifnya yang diberi tajuk FLOTERNITE, Ria Miranda berhasil mengundang decak kagum para hadirin Seoul Fashion KODE. "Koleksi FLOTERNITE mendapat inspirasinya dari bunga dan persahabatan," ungkap Ria Miranda di Instagram. Koleksi yang bernuansa hangat dan feminin ini didominasi dengan siluet berombak yang menyerupai kelopak bunga, dan tetap tampak anggun dengan memakai hijab yang tampak sederhana namun memikat.


Penampilan SOE Jakarta sendiri di Seoul Fashion KODE tahun ini adalah yang kedua kalinya, setelah kesuksesannya dalam merebut perhatian para buyer yang menghadiri berbagai peragaan mode yang digelar di ajang tersebut pada pertengahan Oktober 2016 lalu. Kolaborasi dengan Rosella May asal Inggris yang banyak mengusung bahan denim sepertinya menyisakan kesan desain tersendiri, karena Monique Soerjaatmadja, desainer SOE Jakarta, mengungkapkan bahwa koleksi kali ini akan didominasi penggunaan bahan denim dan korduroi. "Ada unsur kota dan budaya Jakarta, sesuai label kita, SOE Jakarta. Banyak penggunaan denim dan korduroi, tapi melalui proses tenun yang dilakukan oleh penenun lokal, dan nantinya akan menggunakan teknik quilt, crisscross, dan semacamnya, " tutup Monique.

Terinspirasi oleh siluet kota Jakarta dengan pencakar langitnya dan motif-motif serta warna-warna khas Betawi, SOE Jakarta kembali menampilkan desain-desain dekonstruktif tumpuk yang dibuat dari hasil buah tangan perajin kain tradisional Indonesia asal Pekalongan. Aksen lipit, jaring, dan bahan denim tampak mendominasi koleksi SOE Jakarta yang khusus dibuat untuk pasar Korea Selatan ini. Garis desain yang tampak tegas, rapi, sekaligus unik ini ditabrakkan dengan warna-warna lembut gading, cokelat muda, indigo, tampak sungguh bergaya di atas panggung.



Kedua desainer juga berpartisipasi dalam trade show yang banyak dihadiri oleh media dan pembeli internasional. Misalnya saja, Ria Miranda sempat dikunjungi (Educator/Designer/Product Developer) dari Creative Treshold Fashion dan Icaro Ibanez-Arricivita (Lecture/Study Area Coordinator) dari Queensland University of Technology - Australia. Sedangkan SOE Jakarta sempat pula diwawancarai oleh Mr. Nicolas Gregorieff - Editor in Chief dan Mr. Olivier Ranot - Film Director dari Only Fashion Network, Dubai.


Penulis: Zea Zabrizkie