Yelly Lumentu, pemenang I Lomba Perancang Mode 2013/2014 tentu tidak pernah menyangka akan memenangkan kompetisi ini di tengah para pesaingnya yang memiliki potensi yang tidak kalah besar. Dengan mengusung tema Dissapear Twin, Yelly menonjolkan ciri khas karyanya yang didominasi dengan clean cut, detail basic, dan minimalis berhasil mencuri perhatian para juri dan membuatnya dapat meraih juara pertama.
Walau telah meraih juara pertama, tidak membuat Yelly merasa puas justru ia termotivasi untuk semakin meningkatkan karyanya. Seperti dikutip dari majalah Femina, Yelly mengungkapkan perasaannya setelah memenangkan kompetisi, “Senang, pasti. Tapi, ada tanggung jawab besar dengan predikat sebagai Pemenang I. Jika saat ini karya saya mendapat apresiasi positif, saya ingin karya-karya setelahnya harus lebih baik lagiâ€.
Yelly yang merupakan lulusan sekolah desain Esmod di tahun 2011 bekerja sebagai desainer di salah satu brand fashion ternama. Yelly mengawali kariernya di tahun 2012 dengan mencoba membuka bisnis clothing line secara online di www.dayandnight-shop.com. Perlahan, permintaan produknya meningkat setiap bulan. Ia akhirnya mengundurkan diri dari kantor untuk fokus pada bisnisnya.
Bagi Yelly, kemenangannya di LPM adalah wujud nyata pembuktian karier yang ia pilih. Setelah memenangkan LPM, Yelly masih ingin mewujudkan mimpinya untuk memiliki studio untuk ruang pamer hasil rancangannya. “Saya tidak mau dicap sebagai desainer yang customize. Inginnya orang datang membeli pakaian yang disukai dengan banyak pilihan ukuran S, M, L,†ujar Yelly.
Lomba Perancang Mode telah diadakan sejak tahun 1979 dan telah melahirkan banyak sekali desainer-desainer berbakat dan ternama di tanah air. Sebagai lomba merancang busana bergengsi, Lomba Perancang Mode Femina Group merupakan batu loncatan bagi perancang masa depan Indonesia. Untuk tahun ini akan digelar Lomba Perancang Aksesoris 2014 (LPA) yang merupakan kompetisi yang digelar oleh Femina Group untuk mencari talenta-talenta baru dalam desain sepatu, tas dan perhiasan.
