Ketertarikan dengan dunia fashion telah dirasakan oleh Christian Wohangara, pemenang II Lomba Perancang Mode 2013/2014 sejak duduk di bangku SMP. Setelah masuk SMA, kecintaannya pada dunia fashion semakin bertambah dan dia pun mulai menggeluti dunia fashion lebih jauh.
Christian yang awalnya tidak disetujui oleh sang ayah untuk menjadi desainer, sangat bersyukur mempunyati ibu seperti Tan Lian Eng. Sang ibu berhasil meyakinkan suaminya, Mel Pieter Wohangara tentang minat anak mereka yang sangat menyukai fashion.
Berhasil meyakinkan sang ayah, Christian pun melanjutkan pendidikan fashion di Lembaga Pendidikan Tata Busana Susan Budihardjo pada tahun 2007. Setelah lulus, Ia langsung bekerja sebagai asisten desainer Susi Lucon. Sebelumnya, nama Christian Wohangara memang sudah tidak lagi asing di dunia desain, Ia dikenal sebagai pengajar desain di kampus almamaternya. Mengikuti LPM sudah menjadi keinginan Christian sejak lama, tetapi hal itu baru terwujud tahun ini karena tema LPM tahun ini dirasa cocok dengan desainnya yang simpel elegan.
Dikutip dari majalah Femina, Christian Wohangara sedikit bercerita tentang pengalaman dan tema yang diangkat untuk mengikuti Lomba Perancang Mode 2013/2014 ini. Selama kompetisi LPM, Ia mengaku banyak mendapat pelajaran berharga, seperti bertemu orang baru dengan minat yang sama dan sharing tentang fashion. Mengenai tema, Christian mengangkat tema âUrban Complexâ yang sesuai dengan tema LPM kali ini, 24 hours style.
âDesain pakaian saya sangat cocok dengan wanita sibuk zaman sekarang. Menggunakan bahan katun yang nyaman, namun tidak mengesampingkan segi styleâ, ujar Christian yang tak menyangka dirinya berhasil meraih juara 2. Ke depannya, Christian berharap agar bisa terus berkarya dan memiliki gerai baju dengan Christian Wohangara sebagai brand.
Lomba Perancang Mode yang diadakan oleh Femina Group ini merupakan pintu masuk bagi para desainer muda berbakat untuk terjun ke dunia fashion. Beberapa desainer sukses Indonesia memulai karirnya dengan mengikuti LPM. Selain LPM, Femina Group juga mengadakan Lomba Perancang Aksesori (LPA) yang merupakan kompetisi untuk mencari bakat-bakat baru dalam desain sepatu, tas dan perhiasan.