Bagian kedua show Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) di hari keenam Jakarta Fashion Week 2015, 6 November 2014, juga dimeriahkan oleh empat desainer anggota asosiasi tersebut. Mereka adalah Anastasia, Gregorius Vici, Veronika Vidyanita dan Verena Mia.
Anastasia mengambil inspirasi dari cerita rakyat Rusia. âVassilisaâ, demikian tema yang ia usung, digambarkan sebagai gadis cantik Rusia yang misterius. Koleksinya terdiri dari celana panjang, rok lebar, dress simpel hingga jaket yang semuanya merupakan pakaian siap pakai. Warna nude dan hitam mendominasi, dengan sentuhan highlight dusty pink dan detail embroidery.
Anggota APPMI dari Jawa Tengah, Gregorius Vici, konsisten dengan kekhasan tabrak motif. Kali ini ia menampilkan tema âFlower Powerâ. Corak bunga, warna shocking pink, hijau neon ditabrakkan dengan, antara lain motif garis-garis hitam putih. Aksen warna neon juga dimunculkan pada sepatu, membuat tampilan keseluruhan koleksi tersebut playful, fun dan wearable.
Dalam debut pertamanya di Jakarta Fashion Week, Veronica Vidyanita yang mengusung tema âKajoe Manisâ menampilkan gaun-gaun bersiluet I line, yang terinspirasi dari bentuk kayu manis yang ramping. Tube dress, atasan tube yang dipadu rok maksi, maupun long dress see-through ditampilkan dengan modern dan mewah, berkat sentuhan warna emas.
Sedangkan Verena Mia mengangkat tema âBloody Maryâ, julukan yang diberikan kepada Queen Mary I, anak Henry Tudor VIII, karena kekejamannya memberantas Heretik dan Protestan, dengan tujuan mengembalikan Inggris menjadi negara Katolik. Kekelaman masa itu disuguhkan Verena dalam palet warna merah darah dan hitam, yang mendominasi koleksinya yang berupa heavy ballgown with hugging bustier (seperti gaun pada masa Dinasti Tudor), juga mermaid gown atau siluet Y line. (Nanis Cahyaningdyah/Women's Health Indonesia)