Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus mendukung kreativitas para desainer lokal dalam rangka mewujudkan visi Indonesia sebagai salah satu Pusat Mode dunia pada 2025. Dan salah satu program yang telah mencetak sukses luar biasa adalah Indonesia Fashion Forward, yang digagas oleh Jakarta Fashion Week (www.jakartafashionweek.co.id) bekerja sama dengan British Council dan didukung sepenuhnya oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Dalam program Indonesia Fashion Forward, para desainer diarahkan agar siap menguasai pasar lokal dan menembus pasar global. Mereka tidak hanya dibimbing untuk mempertajam kemampuan kreativitas dalam berkarya. Para pakar fashion dari Center for Fashion Enterprise, London, juga memandu para peserta program agar memahami aspek-aspek penting dalam menjalani bisnis fashion, seperti business planning, finansial, hukum, costing and pricing, strategi penjualan, pemasaran dan humas.
âProgram Indonesia Fashion Forward memiliki makna penting bagi kemajuan industri fashion Indonesia agar para desainer muda memiliki fondasi bisnis fashion yang kuat dan mengembangkan brand dalam lingkup lokal maupun global. Strategi ini penting sekali agar generasi muda yang memiliki hasrat tinggi untuk terjun ke industri fashion terus termotivasi dalam menciptakan karya terbaik,â ujar Mari Pangestu, Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Sejak diselenggarakan pada 2012 silam, program Indonesia Fashion Forward terus mencetak sukses dalam sejarah industri fashion Indonesia. Setelah sukses membawa produk Indonesia menembus department store terkemuka di Eropa, pada tahun ini program Indonesia Fashion Forward mengangkat delapan desainer Indonesia Fashion Forward (Major Minor, Tex Saverio, Toton, Yosafat Dwi Kurniawan, Vinora, Nur Zahra, Jenahara dan Monday to Sunday) ke panggung fashion kelas dunia.
Di Paris Fashion Week Fall/Winter 2014 (25 Februari - 5 Maret 2014), lima desainer Indonesia Fashion Forward (www.jakartafashionweek.co.id/en/indonesia.fashion.forward) akan bertemu dengan para buyers dari berbagai negara dan menampilkan koleksi terbaik mereka. Major Minor (www.majorminorstore.com), Tex Saverio (www.texsaverio.com), Toton (http://totonthelabel.com), Vinora (http://vinorang.com) dan Yosafat Dwi Kurniawan (www.yosafatdwikurniawan.com/content) membuktikan bahwa karya para desainer Indonesia mampu bersaing dengan para desainer dari negara-negara lain.
Untuk Paris Fashion Week, Major Minor terinspirasi karya seniman Phillippe Cognee yang mentranslasikan teknik melukis ala Phillippe dan menggabungkannya dengan ketidakseimbangan dalam kehidupan sehari-hari. Hasilnya adalah koleksi yang didominasi warna-warna monokrom dan pastel dengan potongan asimetris. Desainer Toton mengusung bahan tenun sengkang dari wilayah Legosi, Sulawesi Selatan, yang digabungkan dengan bordir motif bunga. Sementara Yosafat Dwi Kurniawan terinspirasi motif mega mendung, batik khas dari Cirebon, Jawa Barat.