Tahun ini Raffles Institute of Higher Education (RIHE) mengejutkan panggung Fashion Tent di hari ketiga (21 Oktober 2013) Jakarta Fashion Week 2014. Tak kurang 48koleksi busana multitema karya para desainer Indonesia lulusan RIHE Jakarta, RIHE Singapura, dan RIHE Sydney, ditampilkan.
Bagian pertama dibuka oleh Ivon Limadhy dengan 4 koleksi busana bertajukâLiberti Fataliâ. Desainer yang baru saja selesai mengenyam pendidikan Advanced Diploma in Fashion Design RIHE ini menyuguhkan garis rancangan modern dengan dominasi bahan kulit dan hiasan dengan detail yang unik. Dilanjutkan dengan peragaan âPunk Paradoxâ dari Cludia Dhana yang mengambil inspirasi gaya punk berdetail spike stud (paku) pada jaket kulit, yang dikombinasikan dengan material bermotif grafis dan tas transparan.
Peggy Hartanto, desainer jebolan RIHE Sydney menghadirkan âQuantumâ, koleksi Spring/Summer 2014 yang anggun dengan detail ruffles dan material yang menerawang. Sementara, Lusiana Liau membawa ekspresi feminin dengan sentuhan motif bunga dan aksen frou-frou ysng unik dipadu hiasan bebatuan. âABOCSâ, fashion brand dari Catherine Soepadi mengedepankan rancangan khas musim dingin dengan aksen fur pada koleksi Menâs Wear, dan pleats-meets-lace pada koleksi Womenâs Wear.
Bagian selanjutnya menampilkan busana avant garde bergarisrancang futuristik dari Maria Valentine Lidya yang menyulap bahan plastik bening menjadi busana kreatif-futuristik dengan sentuhan motif tenun grafis. Masih dalam nafas âgrandeâ, Daniella Grace menampilkan 4 busana romantis dengan kerangka panggul ala wanita abad ke-17.
Dominasi motif houndstooth yang dirangkum apik dalam jaket panjang dan blazer bahan tweed ala musim dingin dari Steffie Setiawan menutup peragaan busana persembahan alumni RIHE sore itu. Tak sedikit decak kagum penoton bergulir sebagai respon dari pertunjukkan kreatifitas generasi muda hasil gemblengan sekolah mode yang kini mengoperasikan 34 perguruan tinggi di 31 kota dan 12 negara di Asia-Pasifik dan Timur Tengah ini. Bravo!
(Arni Kusumadewi/Cita Cinta)