Jakarta Fashion Week 2014, sebagai ajang fashion week utama di Indonesia, mengadakan workshop untuk desainer dan para pelaku bisnis bertajuk Developing Your Fashion Label di Balairung Soesilo Soedarman, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Melalui workshop ini, Jakarta Fashion Week memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua desainer untuk mempelajari hal-hal penting dalam mengembangkan label mereka, seperti membina kemitraan, mempresentasikan koleksi, mengelola proses produksi, mengembangkan sistem distribusi, dan berbagai jurus sukses lainnya. Para pembicara di workshop ini adalah pakar fashion asal London, Inggris dan editor media ternama di Indonesia.
Toby Meadows, konsultan mode, mengatakan bahwa pebisnis di industri fashion perlu memahami pentingnya supply chain. Wendy Malem, Direktur Centre For Fashion Entreprise sejak tahun 2007, juga menegaskan bahwa kemitraan menjadi kunci utama agar bisnis fashion bisa terus berkembang. Angela Quaintrell, seorang pakar ritel dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, memberikan informasi penting kepada para peserta workshop tentang waktu yang tepat untuk memamerkan dan menjual koleksi mereka. Sanjeev Davidson, yang saat ini menjabat sebagai Head of Design Hackett, Inggris, mengatakan bahwa desainer perlu memaksimalkan potensi, bangga dengan label mereka sendiri, dan memahami peluang pasar. Selain menentukan harga yang tepat, para desainer juga perlu memperkenalkan produk mereka ke konsumen.
Dua editor majalah ternama di Indonesia juga berbagi tips agar para desainer bisa mencuri perhatian media fashion ternama. Leila Safira, Pemimpin Redaksi majalah CLEO Indonesia, mengatakan bahwa desainer bisa memperkenalkan label mereka ke media dengan cara mengirimkan lookbook. Jika produk dibuat dengan baik, maka ada kemungkinan karya para desainer bisa dipublikasikan. Saat ini Leila melihat banyak potensi dari desainer Indonesia. Ni Luh Sekar, Pemimpin Redaksi majalah Dewi, menambahkan bahwa komitmen dan cerita di balik sebuah karya merupakan hal penting yang perlu diperhatikan desainer dalam memperkenalkan produk mereka.
Ari Seputra dan Sari Seputra, desainer label Major Minor, juga hadir di workshop ini untuk berbagi pengalaman dengan desainer lainnya. Ari mengajak para desainer untuk mematangkan konsep dan berkonsentrasi dengan konsep yang telah dibuat. Lalu, melakukan penelitian bahan ke berbagai tempat untuk mengembangkan koleksi. Sari menambahkan bahwa desainer yang ingin memasuki pasar internasional sebaiknya memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan ekspor dan impor agar bisnis fashion bisa berjalan dengan baik. (Nur Fauziah/Cleo)