Ajang bergengsi Lomba Perancang Mode (LPM) yang digelar sejak tahun 1979 telah menelurkan sederet nama desainer terkenal sekaliber Edward Hutabarat, Priyo Oktaviano, atau Tex Saverio. Pada perhelatan Jakarta Fashion Week 2014 yang bertempat di fashion tent, Jumat, 25 Oktober 2013, LPM dengan bangga memamerkan para alumnusnya melalui koleksi busana yang ciri khasnya sudah tak asing lagi di mata para pecinta mode.
Carmanita membuka show yang diberi nama LPM Graduates ini. Mengusung tema âSpice Weaveâ, 12 koleksi Carmanita terinspirasi dari keindahan Indonesia, tenun, dan kain ikat dari Timor. Pemenang ke-2 LPM tahun 1987 ini juga menampilkan esensi warna rempah-rempah pada kain tenunnya. Desainer yang menyusul setelahnya adalah Ferry Sunarto, pemenang pertama LPM 1995. âThe Purity of A Harmonyâ menjadi tema koleksinya yang terinspirasi dari sosok wanita cantik. Ferry mengakui bahwa koleksinya kini lebih berenergi. Konsep ini tertuang pada cocktail dresses hingga kebaya couture dengan warna romantic yellow dan dusty purple.
Sequence ke-3 LPM Graduates dimeriahkan oleh koleksi karya Andreas Odang, alumnus LPM tahun 2005. Gaya feminine-androgyny terlihat dari koleksi mini yang terinspirasi dari arsitektur minimalis ini. Selain itu, juga ada bordiran bunga yang memberikan sentuhan feminin pada rok maksi serta rok pensilnya. Terakhir, desainer Hian Tjen yang menjadi pemenang favorit LPM 2007, mengangkat sisi romantis, mistis, anggun, dan seksi pada 16 koleksinya. Seluruh gaun yang ditampilkan menggunakan bahan French lace, organza, sifon, dipercantik dengan detail bunga serta aplikasi embroidery dan kristal Swarovski. Melihat hasilnya, gaun-gaun karya Hian Tjen layak diberi titel âred carpet materialâ, berkat siluetnya yang feminin dan seksi ini.
Tidak hanya memberikan penghargaan kepada âthe stylemakersâ, sejak tahun 2011, bekerja sama dengan majalah Grazia dan Istituto Marangoni, LPM memberikan penghargaan kepada finalis/pemenang LPM berupa LPM Entrepreneur Award. Tahun ini penghargaan tersebut jatuh kepada Cynthia Tan yang kemudian berhak atas beasiswa short course di Istituto Marangoni, Milan, Italia. Selamat! (Anggara Dialusi/CLEO)