Indonesia boleh berbangga hati karena salah satu karya desainer lokal telah sukses menembus pasar fashion kawasan Eropa. Harvey Nichols (www.harveynichols.com),
one-stop shop yang menjual produk-produk fashion eksklusif kini telah menyediakan produk-produk berlabel Major Minor, brand asal Indonesia. Ari Seputra, Ambar Pratiwi, Sari Seputra dan Inneke Margarethe adalah empat serangkai yang menggawangi label Major Minor sejak didirikan pada 2011 silam.
âPerjalanan baru saja dimulai,â kata Sari Seputra mengomentari awal kemunculan produk-produk Major Minor di situs Harvey Nichols. Ini artinya, karya Major Minor juga bersaing dengan karya desainer-desainer kelas dunia yang dijual oleh Harvey Nichols, seperti Alexander McQueen, Lanvin, Stella McCartney, Vivienne Westwood, Polo Ralph Lauren, Chloé, Michael Kors dan Dolce and Gabbana. Selain penjualan secara online, Harvey Nichols juga memiliki toko yang berbasis di Inggris, Irlandia, Emirat Arab, Kuwait, Saudi Arabia, Turki, dan Hong Kong.
Major Minor adalah salah satu label yang terlibat dalam Fashion Forward tahun lalu yang digagas oleh Jakarta Fashion Week. Bekerja sama dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta British Council, Jakarta Fashion Week mendatangkan para pakar fashion dari Centre for Fashion Enterprise asal London untuk memberikan bimbingan secara intensif kepada para desainer terpilih. Mereka mendapat arahan tentang proses kreatif dan bisnis fashion serta strategi menembus pasar internasional. Mereka yang terpilih dalam Fashion Forward tahun lalu adalah brand Major Minor, Cotton Ink, Bretzel dan desainer Albert Yanuar, Yosafat Dwi Kurniawan, Barli Asmara, Dian Pelangi dan Jeffrey Tan.
"Kami bertemu dengan buyer dari Harvey Nichols di Buyer's Room Jakarta Fashion Week 2013. Setelah kami presentasi, mereka langsung tertarik. Tentu saja saya senang sekali dengan hasil ini. Harvey Nichols telah mempunyai reputasi besar di industri fashion dunia," kata Sari Seputra.
Keberhasilan Major Minor memasarkan produknya di Eropa juga diharapkan dapat diikuti oleh para desainer lokal lainnya. Tahun ini, Fashion Forward telah memasuki proses workshop awal yang melibatkan 12 desainer muda potensial. Sepanjang tahun ini, para desainer tersebut juga akan mendapat bimbingan secara intensif dari para pakar fashion asal London, Centre for Fashion Enterprise. Di ajang Jakarta Fashion Week 2014, mereka juga akan menampilkan karya-karya terbaiknya.