JFW 2013 adalah kesempatan emas bagi
Friederich Herman untuk menunjukkan koleksinya kepada publik. Ketika itu ia mengusung konsep berkarya yang berbeda. Bukannya fokus pada desain, alumni Lomba Perancang Mode 2011 ini justru lebih mengutamakan ketepatan baju di tubuh dan perhatian pada detail-detail kecil. Ia tidak pernah setengah-setengah dalam mencipta. Bahkan, untuk menemukan detail-detail kecil yang pas, ia sampai melakukan riset dan penelitian sebelumnya terhadap target market-nya, yaitu wanita karier berusia di bawah 40 tahun.
Selain itu, Friederich menjelaskan, penting untuk memahami bagaimana wanita beraktivitas sehingga bisa terefleksikan ke dalam busana yang dikenakannya. Friederich banyak mencurahkan perhatiannya pada permainan warna-warna hitam yang diyakininya mewakili elegansi sebagai kekuatan ciri khas desain ultra kontemporernya. Sekalipun fokus pada warna hitam dalam tiap rancangannya, Friederich sebetulnya penyuka banyak warna. âLemari pakaian saya dipenuhi busana dengan beragam tekstur print yang berwarna-warni,â ujar penyuka fanatik karya Jil Sander ini.
Memasuki pergelaran JFW 2014, Friederich, yang kembali terpilih, telah menyiapkan koleksi busana ready to wear elegan. âRancangan saya didasari konsep pemikiran akan âsuperwomenâ yang menyajikan warna-warna, seperti biru langit, kuning krom, pink terang, selain warna dengan tone monokrom netral maupun camel. Ada sentuhan sporty dalam blus sutra yang elegan dan celana panjangnya. Sementara, busana luar tampil dengan potongan maskulin namun manis,â jelasnya.
Di sela kesibukan mempersiapkan koleksi untuk JFW 2014, penyuka masakan India dan Italia ini tengah berkolaborasi dengan seorang fine artist di Chicago untuk sebuah proyek yang masih ia rahasiakan. Friederich menyimpan mimpi mengerjakan proyek desain ramah lingkungan.
âDalam proses pembuatan busana, misalnya dalam proses shipping atau
dyeing, pasti ada dampak lingkungan, Saya ingin bisa meminimalkan pencemaran air dan udara,â harapnya.
Sampai saat ini ia belum berniat memiliki butik sendiri, tapi koleksinya âdititipkanâ di beberapa department store ternama, termasuk Isetan di Singapura, Galaries Lafayette, dan butik Fashion First Jakarta House of Fame di Kebayoran Baru. (Reynette Fausto/Femina)