Masih dalam persembahan busana muslim, kini BRI menampilkan sejumlah desainer yang tergabung dalam APPMI dan telah lama berkiprah dalam garis rancang busana muslim. Pada Kamis (8/11) di panggung Fashion Loft, 8 desainer yang memiliki keunikan dan ciri khas dalam rancangan busana muslimnya menyemarakkan dan memancing appaluse dari para tamu undangan yang hadir.
 
Jeny Tjahyawati membuka pergelaran dengan rancangan yang bertema ‘Puzzle in Color’ yang didominasi warna cerah dengan tatanan motif puzzle yang apik. Kemudian menyusul Jenahara by Ida Royani dalam tema ‘Paint in Black’. Sebagaimana temanya, rancangan Ida Royani ini seluruhnya berwarna hitam dengan beberapa aplikasi keemasan di bagian lengan, dada, serta leher.
 
Pasangan perancang Adhie dan Alie mencoba mengangkat salah satu corak kain di pulau Sulawesi, yaitu sarung  Mandar, dalam tema kedaerahan ‘Lipa sa’be To Mandar’. Motif dan warna sarung Mandar menjadi satu kesatuan dalam rancangan yang didominasi warna putih. Sarung Mandar tampak menarik ketika menjadi bagian dari penutup kepala atau hijab.
 
Perancang yang juga tak kalah menariknya adalah Tuty Adib dengan tema ‘Beauty Secret’. Dan tema Minang pun ternyata bisa menjadi inspirasi bagi Defrico Audy dalam koleksi bertajuk ‘Puan’. Nuniek Mawardi, desainer yang tak pernah letih berkarya dan rajin mengikuti pagelaran bersama APPMI desainer lainnya kali ini mengusung tema ‘Ne(w) Verland’, yang antara lain menonjolkan topi sebagai bagian dari kreasi hijab. Dengan tingginya antusiasme dari para peminat busana muslim, serta kreasi kreatif dari para desainer busana muslim, tak heran jika busana muslim menjadi show yang ditunggu-tunggu di JFW 2013 ini.    
 
Tim peliput Grazia/rosihan nurdin