Menyebarkan koleksi Anda ke beberapa sales points di dalam dan luar negeri adalah cara tercepat untuk mendapatkan cashflow. Untuk itu, Angela Quaintrell, pakar fashion dari Centre for Fashion Enterprise memberikan beberapa tip:
-Pastikan semua sample Anda terlihat sempurna, mulai dari detil hingga finishing.
-Pastikan Anda menaruh harga jual yang sesuai, sekitar 100% dari real value untuk pasar lokal dan 150% atau lebih untuk pasar internasional.
-Pastikan jalur resource dan produksi berjalan dengan lancar. Karena ketepatan delivery sangat krusial.
-Perhatikan kompetitor Anda.
-Buatlah look book dan line sheet yang bagus, beserta daftar terms and conditions pembelian produk Anda.
-Bangunlah hubungan yang baik dengan para staf di toko atau lapangan karena merekalah yang pada akhirnya akan menjual produk Anda.

Angela sendiri adalah seorang pakar ritel high-end yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dan pernah menjabat sebagai buyer di Liberty, London. Dan merupakan buyer pertama yang membeli koleksi Alexander McQueen, yang menurutnya memiliki kepercayaan diri tinggi dan sangat fokus pada tujuannya.

Satu hal yang menurutnya sangat vital dan sering dilupakan oleh para desainer adalah penerapan harga atau pricing yang sesuai, “Pricing is vital. Don’t undervalue yourself or your design.” Para desainer juga perlu menetapkan target market, apakah ingin bermain di level menengah atau high-end? Jangan mengorbankan kualitas material hanya untuk menekan harga jual karena hal tersebut akan menjadi bumerang.

“Saat kami pertama kali bekerja sama dengan Peter Pilotto, kami sangat terkesan dengan kualitas jahitan dan finishing desain mereka yang sempurna. Namun saat itu mereka masih menggunakan bahan berkualitas rendah dengan tujuan untuk menekan harga jual. Hal ini menciptakan kebingungan bagi para konsumen. Kami menyarankan mereka untuk menggunakan material terbaik dan nama mereka kian melambung sejak saat itu.”

CFE merupakan sebuah lembaga pengembangan bisnis yang berbasis di London, yang melakukan inkubasi dan mendukung pengembangan label maupun desainer baru di sektor fashion Inggris, yang biasa dilakukan lewat program bimbingan intensif dan eksklusif selama dua tahun hingga desainer tersebut menjadi mandiri.

Beberapa ‘jebolan’ CFE yang telah berhasil mencetak sukses besar di antaranya adalah Mary Katrantzou, Richard Nicoll, Marios Schwab, Meadham Kirchoff, Manish Arora, Peter Pilotto, dan Erdem. Saat ini CFE sedang menangani bisnis Louise Gray, Graeme Armour, Thomas Tait dan Holly Fulton, dan beberapa nama lain yang mulai naik daun.

Kehadiran CFE dalam workshop yang diselenggarakan Jakarta Fashion Week merupakan bagian dari usaha mengembangkan industri fashion Indonesia. Para desainer yang mendapat bimbingan langsung dari para pakar CFE akan tampil di Jakarta Fashion Week yang akan digelar pada 3-9 November 2012 di Plaza Senayan (Margaretha Untoro/DS)