Dulu, Laura Muljadi sering diledek karena kulitnya yang hitam dan tingginya yang menjulang. Siapa sangka, 2 hal yang membuatnya minder tersebut justru menjadi modal utamanya saat berjalan di atas runway berbagai event fashion show ternama.
"Punya tubuh tinggi malah tidak membuat saya bercita-cita menjadi model. Saya memang sempat difoto untuk majalah remaja saat berusia 14 tahun. Namun, niatnya hanya untuk membuktikan kepada teman-teman kalau saya juga bisa tampil cantik meski berkulit hitam," ujar model kelahiran tahun 1985 ini.
"Tawaran yang berdatangan membuat saya penasaran. Malah ketagihan! Saya pun memutuskan konsen di dunia modeling. Terpilihnya saya menjadi The 'It' Model 2009 dari suatu majalah dan Best Model 'Designer's Choice' Jakarta Fashion Week 2010 makin memantapkan langkah saya menjadi model. Berkat profesi ini juga, saya bisa tampil di negara besar dunia, seperti Rusia, Italia, Prancis, Selandia Baru, China, dan Jepang," ujar Laura yang menyelesaikan studinya di Amsterdam, Belanda, ini.
Agar tak jenuh dengan profesinya, Laura bergabung dengan Komunitas Sahabat Anak. Di komunitas yang sudah digeluti 2 tahun ini, ia mengajar anak jalanan untuk mata pelajaran bahasa Inggris, matematika, sejarah, dan fisika, setiap hari Sabtu dan Minggu.
"Anak-anak jalanan itu sudah seperti adik saya sendiri. Mereka membuat saya lebih bisa menikmati hidup dan bersyukur dengan semua yang sudah saya miliki. Tidak jarang saya menolak tawaran modeling karena ada acara dengan mereka, misalnya jambore tahunan.”
“Saya juga aktif di kegiatan Komnas Perempuan dan Migrant Care. Saya termasuk aktivis lepas untuk buruh migran Indonesia. Cita-cita saya adalah bekerja untuk PBB dalam urusan wanita dan anak-anak. Kalau mimpi itu terwujud, saya rela melepas karier di bidang modeling," ujarnya mantap. (Tim Peliput Cita Cinta)