Fashion merupakan representasi budaya. Itulah yang dilakukan oleh Pineda Covalin. Label asal Meksiko yang didirikan sejak 1996 oleh Cristina Pineda dan Ricardo Covalin tersebut memang bertujuan menyebarkan kekayaan kultur Meksiko dan Amerika Latin melalui rancangan fashion, yang banyak terinspirasi dari warisan Meksiko, seperti Maya dan Aztec. Di atas panggung Promenade Jakarta Fashion Week 2012 pada 17 November 2011, Pineda Covalin menghadirkan busana-busana yang merefleksikan nilai historis dari folklore dan kecantikan flora dan fauna khas bangsa Meksiko, yang dikombinasikan dengan desain yang sophisticated dan kontemporer. Motif-motif keramik Tehuana dan Chihuahua, embroidery ala Otomi dan Ttztozil dan berbagai warisan budaya lain menghasilkan rangkaian gaun cantik yang feminin, etnik, unik, seksi, sekaligus sangat wearable bagi wanita Indonesia. Kebanyakan dari rancangan Pineda Covalin menggunakan bahan yang lembut dan jatuh, sehingga sangat versatile untuk dikenakan ke berbagai event, tanpa terkesan terlalu dressy, namun juga tak tampak terlalu santai. Fitur itu juga menjadi jawaban bagi kebosanan atas body-con dress yang sudah jenuh di pasaran. Warna dan motif memang menjadi kekuatan utama label ini. Sebuah kain berwarna shocking pink dengan motif earthy disulap menjadi tube dress beraksen ruffles bentuk mawar, backless dress abu-abu metalik dan maxi dress bermotif dedaunan menjadi highlight dari show malam ini.
Rara Putri Delia (Tim Peliput Feminagroup)