News

Jakarta Adalah Kiblat Mode

Friday, 30 Sep 2011

by JFW

Mungkin tak banyak yang tahu bahwa department store pertama yang dibangun di Indonesia adalah Sarinah Department Store. Sarinah yang berada di pusat kota Jakarta ini telah berdiri sejak tahun 1962, dinamai dan diresmikan langsung oleh Bung Karno. Hal ini disampaikan Jimmy M Riafi Gani, Direktur Utama Sarinah Department Store, dalam seminar Kiat Sukses Membidik Segmen Pasar Fashion, yang digelar oleh JFW 2012, bekerja sama dengan Kementrian Perdagangan dan Bank Rakyat Indonesia pada 28 September 2011 di Jakarta.

“Sejak dulu, Sarinah memang ingin merangkul rakyat. Visi dan misinya selalu memperhatikan rakyat jelata, karena itu kami bekerja sama dengan Usaha Kecil Menengah (UKM). Industri mode itu pemainnya banyak, dari desainer, pengusaha kainnya, pengusaha aksesorisnya, dan seterusnya,” ujar Jimmy.

Masyarakat Indonesia juga terbukti mau dan mampu mengeluarkan jumlah besar untuk pengeluaran di bidang mode—2 miliar dollar! “Jika 10% masyarakat kita, yatu 24 juta penduduk, kita fokuskan untuk target industri ini, bisa dibayangkan. Kita lebih besar dari Singapura, bahkan dari Australia. Inilah saatnya kita mencari cara menciptakan kecintaan terhadap produk mode dalam negeri,” lanjut Jimmy yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Pengusaha Retail Indonesia.

Sarinah Department Store melihat ini sebagai kesempatan dan membidik segmen pasar lokal di tingkat menengah. Dengan karakter masyarakat Jakarta yang sangat konsumtif, Sarinah menghadirkan keunikan Indonesia yang etnik dan berciri batik. “Semakin maju tingkat pendapatan, semakin muncul pemikiran ‘kembali ke dasar’. Kita mulai dengan batik, dan efeknya hebat. Konsumsi batik meningkat luar biasa dan bisa menjadi everyday wear,” tambahnya.

Mode itu dinamis, berubah selalu. Industri ini memerlukan orang-orang kreatif yang bisa menyesuaikan dengan tren. Komitmen untuk sebuah keberlanjutan di sini sangat rentan, itu harus diwaspadai. Para pelaku industri mode harus menyadari pentingnya kerjasama antara industri tekstil, desainer mode, dan pendukungnya.

“Curi perhatian masyarakat dengan menciptakan action untuk suatu respons. Lihat tren yang sedang in, itulah yang akan ditanggapi dengan cepat. Untuk pasar daerah, Jakarta selalu menjadi kiblat modenya. Sisi etnik yang diusung Sarinah pun tetap bisa masuk ke daerah, yang penting presentasi modenya,” jelas Jimmy.

Seminar yang diselenggarakan di Gedung Kementrian Perdagangan, Jakarta, tersebut merupakan rangkaian acara menuju Jakarta Fashion Week 2012 yang akan diadakan pada 12-18 November 2011 di Pacific Place, Jakarta.