Ajang Lomba Perancang Mode (LPM) kerap melahirkan nama-nama besar di industri fashion tanah air. Dan di hari keenam penyelenggaraan Jakarta Fashion Week 2012, 17 November 2011, sebanyak tujuh orang desainer alumni LPM menggelar reuni akbar di atas panggung Fashion Tent. Lewat show bertajuk LPM Graduates by Fashion Council yang dipersembahkan oleh BRI, co-sponsor Jakarta Fashion Week 2012, Edward Hutabarat (1980), Carmanita (1987), Ferry Sunarto (1995), Jeffry Tan (2005), Albert Yanuar (2009), Vinora Ng (2009) dan Kursien Karzai (2009) masing-masing menampilkan sepuluh karya.
Edward Hutabarat menghadirkan koleksi bertema Reflection, yang merupakan refleksi dari aktivitas kodrati wanita yang sesibuk apapun, tak luput dari aktivitas rumah tangga, seperti memasak. Ia mengkreasikan maxi dress bersiluet A-line yang seluruhnya menggunakan corak yang menyerupai aplikasi patchwork kain perca pada seprai, celemek maupun taplak meja.
Sementara itu, desainer Carmanita masih setia dengan batik. Kali ini lewat rangkaian tunic dress. Desainer Ferry Sunarto kembali menunjukkan kecintaannya akan kebaya lewat koleksi Precious Grace. Bukan sekadar kebaya mewah bertabur kristal, kali ini Ferry mempercantiknya dengan aksen ruffles.
Lain halnya dengan Jeffry Tan. Fleur Blanche, yang merefleksikan sepasang kekasih yang tengah merajut cinta romantis di tepi pantai berlatarkan pasir, langit dan air laut, melahirkan koleksi penuh permainan tekstur. Bernuansa putih dan nude, Jeffry menggunakan bahan-bahan sheer yang sangat ringan, serta menciptakan efek, seperti tertiup angin dan tekstur karang lewat permainan draperi.
Vinora Ng tampil berani dengan koleksi officewear cutting edge yang nyeleneh. Contohnya, kemeja putih tanpa lengan yang total backless, atau secretary dress dengan rompi draperi yang ternyata menyatu dengan dress tersebut. Tak ketinggalan, Kursien Karzai meleburkan kain tenun Suku Baduy dalam rangkaian koleksi yang struktural dan berkelas.
Sedangkan Albert Yanuar, yang mendapatkan hadiah short course di Instituto Marangoni, Milan, Italia, karena berhasil menyabet LPM Entrepreneur Award malam itu, menampilkan koleksi yang spektakuler, Magnificent Cloudy. Ia menuangkan budaya leluhurnya yang serba oriental melalui aplikasi laser cut berbentuk sisik naga yang sangat detail pada rangkaian gaun malam, dengan mengambil palet warna kombinasi biru gelap, putih dan ungu. Tak hanya itu, ia juga menunjukkan kepiawaiannya mengolah ruffles dalam piece dwifungsi yang dapat menjadi cape sekaligus rok. Anda tentu setuju bahwa desainer Indonesia kini semakin inovatif dan kreatif, bukan?
Jenny Feng (Tim Peliput Feminagroup)