Sore yang basah sehabis hujan terasa lebih semarak dengan peragaan
busana dari tiga perancang yang tergabung dalam Asosiasi Perancang
Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), yaitu Sofie, Ian Adrian dan Defrico
Audy. Para pecinta mode yang memadati kursi penonton pun terlihat
antusias. Apalagi ketika lima anak yang tampil cantik dengan busana
candy color dan make up ala boneka Barbie membuka show di panggung
Fashion Tent, hari keempat Jakarta Fashion Week 2012.
Mereka membawakan busana rancangan Sofie, yang mengusung tema Trans
Cultures untuk show kali ini. Ya, selain menampilkan koleksi dewasa,
Sofie juga menawarkan koleksi anak, baik anak laki-laki maupun
perempuan. Lewat rangkaian busana yang digelar, Sofie mengupas kebolehan
warisan budaya yang tersimpan dari kain Ulap Doyo, dan menggabungkannya
dengan tekstil jenis lain yang menyimpan banyak cerita dan asa.
Structured dress yang kaya warna dan tekstur membuat karya Sofie sangat
menyenangkan untuk dinikmati, tetapi tetap masih bisa dipadu-padankan
dengan dandanan sehari-hari.
Para penonton mendapat kejutan lanjutan dari show Ian Adrian, yang
dibuka dengan penampilan model Kimmy yang berambut kribo dan menenteng
gitar. Sontak teringat aksi para rock star, seperti Queen, Kiss, David
Bowie hingga Suzi Quatro. Mengambil tema Glam Rock, koleksi Ian Adrian
itu menghadirkan sisi rebel dan edgy. Masih didominasi kain tenun Ulap
Doyo yang mengilat dan berpadu dengan tekstil lain, seperti denim,
tulle, hingga plastik, para penonton seolah tak henti dikejutkan dengan
nuansa rock yang terbalut masa kini. Pilihan warna yang diambil tak
kalah mengejutkan, mulai dari merah menyala, biru metalik, hingga hitam
kelam, membuat naluri rock nâ roll Anda bergelora.
Sebagai suguhan terakhir, Defrico Audy membawa penonton kepada gaya berpakaian para
bangsawan Kutai masa lampau hingga pengaruh gaya busana Belanda yang
romantis dan terkesan haute couture. Koleksi bertajuk The Aristocrate
tersebut masih memanjakan mata penonton dengan tekstil Ulap Doyo dalam
material sifon silk, satin silk, hingga tafetta dan beledu. Ulir-ulir
mewah di atas kain menampilkan sofistikasi dan elegansi dalam detail
embroidery penuh bunga. Dengan dominasi warna merah dan gold, beragam
longdress, coat dan mini skirt diperagakan oleh para model.
Christine Evans (Tim Peliput Feminagroup)