Desainer kenamaan Agnes Budhisurya tampil dalam panggung Fashion Tent Jakarta Fashion Week (JFW) 2012, 14 November 2011. Kali ini ia menghadirkan sebuah rancangan yang terinspirasi dari karya tangan penenun serta pembatik sehingga tercipta perpaduan tangan pengrajin dengan sentuhan sang desainer.
Ia menyelaraskan berbagai warna dan struktur berlawananâkokoh dengan lembut, gelap dengan terangâdalam karyanya kali ini. Ia juga memberikan sentuhan ragam flora berupa daun monstera yang berasal dari Papua. Daun ini memiliki bentuk unik karena memeluk batang daun, tumbuh berlapis-lapis dengan cabang menjuntai dan berlekuk-lekuk.
Tak ketinggalan bunga Bougenville yang kaya warna, serta bunga Heliokonia yang memiliki batang kokoh namun memiliki warna yang kontras. Kekontrasan warna bunga ini menggambarkan perempuan tangguh namun tetap cantik memesona. Agnes memilih beragam bunga unik sebagai perwujudan karakter wanita yang sama uniknya.
Semua bentuk flora ini digambarkan langsung melalui cat pada kain sifon sutra. Hasilnya? Busana terlihat melambai ringan namun memiliki nilai estetika yang tinggi. Kain tersebut diperagakan dengan cara melilitkan pada tubuh model sehingga tercipta ilusi pakaian indah yang membungkus cantik tubuh para model. Tak hanya itu, Agnes juga menciptakan gaun malam yang sudah menjadi andalan pada setiap koleksinya. Gaun malam tersebut terlihat sangat mewah dan terinspirasi dari masa keemasan di era â90.
Bimo Permadi (Tim Peliput Grazia)