Craftmanship menjadi hal yang diusung secara konsisten oleh Josephine
Werratie Komara, yang lebih akrab dipanggil Obin. Kali ini, melalui
kejelian wanita yang selalu memilih disebut sebagai tukang kain daripada
desainer itu, A Catwalk Moment â persembahan Bank BRI, majalah Pesona
dan BINhouse â menampilkan 48 set busana dalam empat sekuen, dengan
kombinasi warna dan materi yang didominasi kain tradisional.
Kreasi yang kesemuanya dibuat dengan mengandalkan keterampilan tangan
tersebut menghadirkan ragam desain yang kental dengan tradisi dan
kekayaan alam. Muncul desain-desain kain bertema Tanah Jawa terkoyak
gempa, ubur-ubur, tambalan gembel, serta anemon yang diperoleh dari
teknik jumput, yaitu mengikat kain dengan benang, kemudian mencelupnya
dengan warna. Namun uniknya, setelah melepaskan benangnya, Obin tidak
serta-merta menghaluskan kain tersebut, sehingga tekstur kain pun muncul
bagaikan anemon, yang hidup di dasar laut.
Obin juga tidak pernah lelah mengeksplorasi kain. Di atas kain yang
dipintal, Obin âmelukiskanâ batiknya, yang rata-rata tampil modern,
tanpa melupakan pakem batik. Hadir dalam warna-warna yang cerah dan
elegan, setiap helai kain Obin di pergelaran ini layak menjadi
collectible item. Lilitan baru, teknik cabik, cut work dan batik dengan
teknik pecah pola, mengangkat tinggi budaya Nusantara yang tak pernah
luput disajikan Obin. Koleksi kebaya modern dan dress putih bersiluet
dan cutting Jepang mendapat tepuk tangan yang sangat meriah.
Show ala Obin yang relaks, penuh musik dan dansa, menjadi ciri khas
pergelaran yang selalu ditunggu-tunggu publik fashion dan pecinta Obin.
Finale tersaji dengan apik, seluruh model menari di panggung, mengiringi
kemunculan sang desainer. Dalam dunia mode maupun kain, Obin memang
telah berhasil mematri namanya sebagai sebuah kultur yang sangat
fleksibel.
Nonita Purnamaningdyah (Tim Peliput Feminagroup)