Animo masyarakat terhadap perhelatan Jakarta Fashion Week (JFW) selama seminggu penuh, akhirnya ditutup dengan âDewi Fashion Knightsâ pada 18 November 2011. Dengan tema âCelebrating Womanâ, Dewi Fashion Knights menabuh gong penutupan yang spektakuler bersama Auguste Soesastro, Sally Koeswanto, Sapto Djojokartiko, Sebastian Gunawan, dan Tex Saverio.
Koleksi pertama dibuka oleh Sebastian Gunawan. Tenun garut dengan corak playful dan perpaduan warna-warna cerah berhasil disulap menjadi sebuah motif yang sangat modern. Dengan aksen renda dan bulu yang diaplikasikan pada bahan yang ringan dan melayang, kesan glamor seketika tercipta dengan mudahnya.
Lain lagi dengan Sally Koeswanto yang terkenal dengan desainnya yang provokatif. Koleksinya yang terinspirasi dari gairah Asia mencakup gaun-gaun warna emas dengan kilau payet dan draping mewah, lalu bolero biru bervolume besar dengan aksen rajutan yang berpadu celana pendek untuk tampilan kasual. Sisi Asia muncul dalam bordir berbentuk bulu-bulu merak pada gaun berkerah cheongsam. Kehadiran kimono bersulur kuning dan biru pada kerah membuat busana ini seakan terlihat seperti kepala naga.
Auguste Soesastro hadir menampilkan koleksi dengan material terbaik dari alamâserat nanas untuk mewarnai semua karyanya! Kepeduliannya terhadap lingkungan tertuang dalam nuansa busananya yang didominasi warna pasir. Garis desain yang tegas dan sederhana tergambar pada konstruksi busana dengan detail lipit dan garis. Gaun berwarna tembaga, hitam dan oranye metalik yang terdiri dari dua potong busana adalah gaun yang paling mencuri perhatian.
Setelah Auguste, muncul Sapto Djojokartiko dengan koleksi yang terinspirasi dari kisah tradisional Calon Arang. Sapto menuangkan pribadi Calon Arang yang kuat dalam permainan tekstur. Gaun panjang dengan siluet mermaid, bordir, dan payet banyak terlihat menghiasi bahan tulle dan material emas, tembaga, dan perak yang bervolume. Koleksi gemerlap Sapto tentunya berhasil membuat para penikmat mode menahan napas.
Tex Saverio, desainer yang banyak disorot sejak kemunculannya di JFW tahun lalu, dengan berani menggandeng artisan ukir yang biasa mengerjakan rumah untuk detail busananya. Tak lagi mengolah busana dari sisi volume, ia kini lebih fokus pada kecermatan detail. Balutan emas dan ukir merupakan hal yang menyatukan keseluruhan koleksi. Tak butuh waktu lama untuk memukau hadirin, detail ukiran patung malaikat pada busana pertama langsung mendapat sambutan meriah! Koleksi Tex yang bertema âThe Revelationâ ini menjadi koleksi terakhir yang menutup rangkaian acara JFW 2012. Sampai jumpa di Jakarta Fashion Week 2013!
Aulia Fitrisari (Tim Peliput Femina)